Jual Buku Suluk Sufi Ulama Keraton Yogyakarta Ajaran Kyai Nur Iman
Judul: Suluk Sufi Ulama Keraton Yogyakarta Ajaran Kyai Nur Iman
Penulis: Irwan Masduqi
Penerbit: Assalafiyah Press, 2011
Tebal: 181 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 100.000 (blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312
Buku ini mengulas ajaran sufi Karaton Yogyakarta dalam naskah kuno Kyai Nur Iman, kakak Sri Sultan Hamengku Buwono I. Pembaca akan disuguhi informasi tentang perkembangan sufisme di era Demak, Pajang, Mataram,hingga Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat pada abad ke-18.
Melalui penelitian terhadap manuskrip-manuskrip Kyai Nur Iman, penulis menemukan pengaruh epistemologis ajaran-ajaran al-Hallaj, Ibn Arabi, Siti Jenar, Sunan Panggung, Rabiah Adawiyah, dll. terhadap ajaran Ulama Kesultanan Ngayogyakarta. Ajaran Kyai Nur Iman kemudian dianut oleh Pangeran Diponegoro dan para mistikus cinta di Jawa abad ke-19.
Kiai Nur Iman, merupakan salah satu Begawan dalam sejarah Kraton Mataram selain Ranggawarsita, Yasadipura, Suryamentaram. Melalui buku ini, Irwan menelaah kitab keterangan Kiai Nur Iman dengan mengomparasi realitas sosial Kraton Yogyakarta dengan beberapa referensi ulama sufi terdahulu. Dalam kitab-kitabnya, Kiai Nur seolah menampilkan suluk ulama sufi yang muncul ketika Kraton Yogyakarta kental dengan tradisi Sufisme Falsafi.
Penulis: Irwan Masduqi
Penerbit: Assalafiyah Press, 2011
Tebal: 181 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 100.000 (blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312
Buku ini mengulas ajaran sufi Karaton Yogyakarta dalam naskah kuno Kyai Nur Iman, kakak Sri Sultan Hamengku Buwono I. Pembaca akan disuguhi informasi tentang perkembangan sufisme di era Demak, Pajang, Mataram,hingga Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat pada abad ke-18.
Melalui penelitian terhadap manuskrip-manuskrip Kyai Nur Iman, penulis menemukan pengaruh epistemologis ajaran-ajaran al-Hallaj, Ibn Arabi, Siti Jenar, Sunan Panggung, Rabiah Adawiyah, dll. terhadap ajaran Ulama Kesultanan Ngayogyakarta. Ajaran Kyai Nur Iman kemudian dianut oleh Pangeran Diponegoro dan para mistikus cinta di Jawa abad ke-19.
Kiai Nur Iman, merupakan salah satu Begawan dalam sejarah Kraton Mataram selain Ranggawarsita, Yasadipura, Suryamentaram. Melalui buku ini, Irwan menelaah kitab keterangan Kiai Nur Iman dengan mengomparasi realitas sosial Kraton Yogyakarta dengan beberapa referensi ulama sufi terdahulu. Dalam kitab-kitabnya, Kiai Nur seolah menampilkan suluk ulama sufi yang muncul ketika Kraton Yogyakarta kental dengan tradisi Sufisme Falsafi.
