Jual Buku Gagalnya Sistem Kanal
Judul: Gagalnya Sistem Kanal: Pengendalian Banjir Jakarta dari Masa ke Masa
Penulis: Restu Gunawan
Penerbit: Kompas, 2010
Tebal: 398 Halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Stok kosong
Namun, masalah geografis Jakarta kerap dilupakan masyarakat. Jakarta adalah kota yang terletak di daerah dataran yang sangat rendah, bahkan di beberapa tempat, ketinggian permukaan tanahnya hanya 0-7 meter dpl, bahkan sebagian di bawah permukaan laut dalam bentuk rawarawa. Sehingga tingkat sedimentasi yang tinggi di sungai-sungainya membuat air tidak dapat mengalir sesuai hukum gravitasi. Kanal-kanal yang diharapkan dapat membantu menggelontorkan air hujan dengan cepat ke Teluk Jakarta pun tak dapat berfungsi maksimal. Menurut Restu, diperlukan perubahan paradigma dalam pengendalian banjir Ibu Kota.
Apabila ancaman banjir tak kunjung bisa diatasi, bukan tidak mungkin siklus banjir 200 tahunan akan terjadi dengan berpindahnya pusat kota ke tempat yang lebih tinggi. Inilah buku yang mengupas masalah banjir Jakarta secara komprehensif dan tuntas!
Penulis: Restu Gunawan
Penerbit: Kompas, 2010
Tebal: 398 Halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Stok kosong
Dapatkah Banjir Kanal Timur atau Kanal Banjir Timur (KBT) jadi solusi pamungkas bagi persoalan banjir Jakarta? Jawabnya masih perlu ditunggu sampai pengerjaannya benar-benar usai dan kanal yang dibangun di sepanjang sisi timur Ibu Kota itu berfungsi sepenuhnya. Sejak lama diyakini, masalah banjir Jakarta dapat diatasi dengan membangun kanal-kanal, terusan, sudetan, dan saluran (drain). Pada belahan pertama abad ke-20, pemerintah kolonial Belanda menggali kanal Kali Malang.
Namun, masalah geografis Jakarta kerap dilupakan masyarakat. Jakarta adalah kota yang terletak di daerah dataran yang sangat rendah, bahkan di beberapa tempat, ketinggian permukaan tanahnya hanya 0-7 meter dpl, bahkan sebagian di bawah permukaan laut dalam bentuk rawarawa. Sehingga tingkat sedimentasi yang tinggi di sungai-sungainya membuat air tidak dapat mengalir sesuai hukum gravitasi. Kanal-kanal yang diharapkan dapat membantu menggelontorkan air hujan dengan cepat ke Teluk Jakarta pun tak dapat berfungsi maksimal. Menurut Restu, diperlukan perubahan paradigma dalam pengendalian banjir Ibu Kota.
Apabila ancaman banjir tak kunjung bisa diatasi, bukan tidak mungkin siklus banjir 200 tahunan akan terjadi dengan berpindahnya pusat kota ke tempat yang lebih tinggi. Inilah buku yang mengupas masalah banjir Jakarta secara komprehensif dan tuntas!