Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Roh Terasing Arahmaiani

Judul: Roh Terasing (kumpulan puisi)
Penulis: Arahmaiani
Penerbit: Bentang Budaya, 2004
Tebal: 181 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Terjual Jepara

Teritori yang tak ku kenal
Membentang di cakrawala
Kosong dan sunyi
Tidak tahu aku sedih atau bahagia
Hanya satu hal yang ku tahu
Aku butuh kamu
Wajah Tuhanku


Sebait puisi di atas adalah petikan puisi karya penyair Arahmaiani yang berjudul “Unknown Territory”. Unknown Territory atau wilayah yang tidak diketahui menjadi grand theme puisi-puisi yang termaktub dalam sebuah buku kumpulan puisi berjudul “Roh Terasing”.

Secara sederhana puisi adalah ungkapan rasa terdalam dari sudut hati manusia. Puisi selalu lahir dari kenyataan-kenyataan keseharian hidup manusia. Puisi tidak pernah bohong dan selalu jujur pada dirinya sendiri. Kebahagiaan, kesedihan, meski bisa ditutupi di depan manusia lain, namun ia tidak akan bisa ditutupi ketika tertuang dalam sebuah puisi.

Di tangan penyair Arahmaiani, puisi adalah saksi bagi perjalanan kehidupan manusia. Setidaknya demikian intisari-intisari pengalaman dan perjalanan hidup sang penyair seperti yang tertuang dalam buku terbitan Bentang Budaya Yogyakarta tersebut.

Buku setebal 162 halaman tersebut berisi 88 puisi karya-karya Arahmaiani. Jika kita serapi secara cermat, maka secara gamblang pula kita dapat mengetahui kisah perjalanan hidup penyair kelahiran Bandung ini. 88 puisi yang lahir dari perjalanan hidupnya itu terbagi dalam empat bagian. Bagian pertama berisi tentang puisi-puisi pada saat dia meninggalkan rumah. Bagian kedua berisi 29 puisi-puisi yang lahir dalam masa pengembaraan atau perjalanan hidupnya. Bagian ketiga berisi puisi-puisi pada saat sang penyair sedang sendiri. Sedang bagian ketiga atau bagian terakhir berisi tentang puisi-puisi ketika sang penyair sedang dilanda keinginan untuk pulang ke rumah.

Sebagaimana judul buku tersebut, Roh Terasing merupakan kumpulan puisi-puisi yang secara garis besar menyiratkan keterasingan sang penyair di tengah hiruk-pikuk kehidupan manusia di dunia ini. Pertanyaan, umpatan, kesangsian, protes, ketidakberdayaan, serta kerinduan akan Tuhan menjadi benang merah atau subtstansi atas puisi-puisi yang lahir dengan kejujuran tersebut.

Meski buku ini terbit tahun 2004 silam, namun kandungan-kandungan yang tersirat maupun yang tersurat dalam buku tersebut masih sangat relevan untuk membaca keterasingan-keterasingan yang sedang melanda kehidupan kita hari ini yang kita disadari atau tidak. Apakah sobat pecinta puisi sudah memiliki buku ini?