Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Jurnalisme Investigasi

Judul: Jurnalisme Investigasi
Penulis: Dandhy Dwi Laksono
Penerbit: Kaifa, 2010
Tebal: 436 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 50.000 (blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312

 “… tidak berkutat pada teori dan definisi 'jurnalisme investigasi', tapi langsung mengupas lugas konsepnya dan melengkapinya dengan pengalaman investigasi pribadi di berbagai media dan riset yang mendetail.”
—Putra Nababan, wartawan dan pembawa berita RCTI

"Penulis meracik pengalaman dan aneka tips para rekan wartawannya serta pengalamannya pribadi sebagai wartawan di berbagai media elektronik maupun cetak, menjadikan buku ini kaya akan perspektif. Ditulis dengan gaya ringan dan banyak kisah seru bak novel detektif."
—Najwa Shihab, jurnalis

“Ditulis oleh seorang wartawan yang sudah teruji di bidang JI (termasuk dengan sejumlah penghargaan yang pernah diterimanya), buku ini penting dalam beberapa aspek: berisi pengalaman langsung dari sejumlah wartawan Indonesia di dunia, penjelasannya cukup terperinci hingga ke aspek-aspek teknis/praktis, dan ditulis dengan bahasa yang renyah, lancar, mengalir sehingga JI tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang “mistis” atau “sulit dijangkau”. Di atas semua itu, buku ini jelaslah merupakan sumbangsih yang amat berharga di tengah kelangkaan buku-buku rujukan mengenai JI yang memiliki “rasa asli” Indonesia.”
—Arya Gunawan, mantan wartawan; pengamat media; pengajar mata kuliah Jurnalisme Investigatif di FISIP UI; mengurusi bidang pemberdayaan media di UNESCO Indonesia

 “Sebuah buku tentang jurnalisme investigatif? Mesti tulisan ini laiknya 'le désir secret' bagi Dandhy, saya sempat skeptis mengenai bahan menarik apa lagi yang akan disajikan terkait materi ini. Namun, kala paragraf demi paragraf saya jelajahi, ada ekstase untuk terus mereguk! Dandhy menggunakan cara yang sangat mengasyikkan untuk membuat orang memahami konsep investigasi. Menuntun, mencerahkan, dan sekaligus menyelipkan pesan bahwa melakukan investigasi perlu lebih dari ‘sekadar’ kemampuan jurnalistik dan insting.”
—Ira Koesno, praktisi media & kehumasan, mantan penyiar Liputan 6 SCTV

Konon, investigasi itu seperti seks. Sebagian orang lebih suka langsung mempraktikkannya daripada berlama-lama membicarakan teorinya. Buku ini tak membuang-buang waktu membahas definisi ”jurnalisme investigasi” dengan mengutip berbagai literatur, melainkan langsung mengupas tuntas teknik-teknik membuat liputan investigasi: bagaimana menyamar atau memburu narasumber kasus-kasus berat, seperti pembunuhan aktivis HAM, kasus pembalakan hutan, dan banyak lagi.

Contoh-contoh kasusnya diambil dari pengalaman para wartawan Indonesia sehingga pembaca tidak merasa berjarak dibandingkan bila contoh yang dipaparkan adalah pengalaman wartawan-wartawan asing (seperti pada banyak buku tentang jurnalisme investigasi lain).

Di Indonesia, liputan Jurnalisme Investigasi (JI) lebih banyak muncul sebagai sesuatu yang sporadis, dilakukan hanya sewaktu-waktu, karena dipicu kemunculan sebuah peristiwa. Faktor penyebabnya banyak: ”vested interest” pemilik media, kurangnya sumber dana, ketidaktahuan mengenai pentingnya dan strategisnya JI dalam sebuah negara demokratis, hingga lemahnya kemampuan teknis para awak media. Jika penyebabnya adalah faktor yang disebutkan terakhir, buku yang ditulis Jurnalis Terbaik Jakarta (2008) untuk liputan investigasi Pembunuhan Munir dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ini, adalah obat penawarnya