Jual Buku David Hume: Risalah Filsafat Empirisme
Judul: David Hume: Risalah Filsafat Empirisme
Penulis: T.Z. Lavine
Penerbit: Jendela, 2003
Tebal: 99 halaman
Kondisi: Stok lama (cukup)
Stok kosong
Kita jadi diingatkan kembali tentang APOSTERIORI, bahwa sebuah ilmu lahir setalah pengamatan. "Post" berarti "setelah" artinya setelah melewati penginderaan sebuah ilmu lahir, pengalaman empiri itu faktual, dengan ekstrem dikatakan bahwa orang yang mengunggul-unggulkan rasio adalah seorang-orang yang hidup di awang-awang. Platonis katanya.
David Hume, adalah orang yang membangkitkan citarasa keilmuan melalui ranah kekuatan pengamatan indrawi. Empirisme memandang pengamatan pancaindera sebagai satu-satunya sumber pengetahuan terpercaya. Empirisme muncul pada awal tahun-tahun abad XVII. Kendati buku ini nampaknya membentangkan sepak terjang Filsut David Hume, namun isi buku ini adalah sebuah esensi filsafat empirisme.
Buku ini membentangkan bahwa empirisme berkembang di Inggris. Nama-nama besar filsuf yang mencermati empirisme sebagian besar berkebangsaan Inggris. Inilah yang mengindikasikan bahwa titik tertinggi kemajuan empirisme berada di Inggris dan sekitarnya. Skotlandia, dan Irlandia disebut juga sebagai temapt berkembangkan empirisme, yakni ketika abad XVII dan XVIII. Penganut empirisme Inggris klasik dan karya utamanya dalam teori pengetahuan antara lain:
John Locke [1632-1704]--Essay Concerning Human Understanding [Esai yang berkenaan dengan pemahaman manusia]--1690
George Berkeley [1685-1753] dalam A Treatise Concerning the Principle of Human Knowledge [Risalah mengenai Prinsip-prinsip Pengetahuan Manusia]--1710
David Hume[1711-1776]--A Traetise of Human Nature [Risalaqh Mengenai Sifat Alami Manusia] --1738-1740, selanjutnya direvisi menjadi Enquiry Concerning Human Understanding [Penelitian atas pemahaman Manusia]--1751
Catatan buku ini menohok penganut Rane Descartes, dan selanjutnya menanamkan kebencian dalam bentuk "Anti Cartesianisme. Buku ini juga menyediakan Glosarium untuk memudahkan khalayak bacanya. Hume dalam buku ini menegasdi Gagasan Jiwa dan Diri, bahkan terungkap secara jelas filosofi Hume mengenai agama. Kritik tajam Hume yang keras juga diungkap jelas, seperti:
Kritik Keras Hume atas Bukti Rasional Mengenai Tuhan
Kritik Keras Hume atas Deisme
Kritik Keras Hume atas Keyakinan pada Mujizat
Penulis: T.Z. Lavine
Penerbit: Jendela, 2003
Tebal: 99 halaman
Kondisi: Stok lama (cukup)
Stok kosong
Kita jadi diingatkan kembali tentang APOSTERIORI, bahwa sebuah ilmu lahir setalah pengamatan. "Post" berarti "setelah" artinya setelah melewati penginderaan sebuah ilmu lahir, pengalaman empiri itu faktual, dengan ekstrem dikatakan bahwa orang yang mengunggul-unggulkan rasio adalah seorang-orang yang hidup di awang-awang. Platonis katanya.
David Hume, adalah orang yang membangkitkan citarasa keilmuan melalui ranah kekuatan pengamatan indrawi. Empirisme memandang pengamatan pancaindera sebagai satu-satunya sumber pengetahuan terpercaya. Empirisme muncul pada awal tahun-tahun abad XVII. Kendati buku ini nampaknya membentangkan sepak terjang Filsut David Hume, namun isi buku ini adalah sebuah esensi filsafat empirisme.
Buku ini membentangkan bahwa empirisme berkembang di Inggris. Nama-nama besar filsuf yang mencermati empirisme sebagian besar berkebangsaan Inggris. Inilah yang mengindikasikan bahwa titik tertinggi kemajuan empirisme berada di Inggris dan sekitarnya. Skotlandia, dan Irlandia disebut juga sebagai temapt berkembangkan empirisme, yakni ketika abad XVII dan XVIII. Penganut empirisme Inggris klasik dan karya utamanya dalam teori pengetahuan antara lain:
John Locke [1632-1704]--Essay Concerning Human Understanding [Esai yang berkenaan dengan pemahaman manusia]--1690
George Berkeley [1685-1753] dalam A Treatise Concerning the Principle of Human Knowledge [Risalah mengenai Prinsip-prinsip Pengetahuan Manusia]--1710
David Hume[1711-1776]--A Traetise of Human Nature [Risalaqh Mengenai Sifat Alami Manusia] --1738-1740, selanjutnya direvisi menjadi Enquiry Concerning Human Understanding [Penelitian atas pemahaman Manusia]--1751
Catatan buku ini menohok penganut Rane Descartes, dan selanjutnya menanamkan kebencian dalam bentuk "Anti Cartesianisme. Buku ini juga menyediakan Glosarium untuk memudahkan khalayak bacanya. Hume dalam buku ini menegasdi Gagasan Jiwa dan Diri, bahkan terungkap secara jelas filosofi Hume mengenai agama. Kritik tajam Hume yang keras juga diungkap jelas, seperti:
Kritik Keras Hume atas Bukti Rasional Mengenai Tuhan
Kritik Keras Hume atas Deisme
Kritik Keras Hume atas Keyakinan pada Mujizat