Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Empat Kumpulan Sajak

Judul: Empat Kumpulan Sajak
Penulis: Rendra
Penerbit: Pustaka Jaya, 1990
Tebal: 163 Halaman
Kondisi: Bekas (cukup)
Stok Kosong


Sajak-sajak Rendra dalam Empat Kumpulan Sajak memiliki tema besar: hubungan cinta lelaki dan perempuan. Tema ini sangat kentara dalam dua kumpulan sajak pertama yang berjudul Kakawin Kawin dan Malam Stanza. Sedangkan dalam dua kumpulan sajak yang lain, Nyanyian dari Jalanan dan, khususnya, Sajak-Sajak Dua Belas Perak, isi sajak sudah melebar ke tema sosial.

Kakawin Kawin berisi dua sub judul, yaitu Romansa (11 sajak) dan Ke Altar dan Sesudahnya (9 sajak). Dalam Kakawin Kawin, cerita dimulai dengan sebuah Surat Cinta kepada sang kekasih, dan dilanjutkan dengan beberapa serenada warna-warni yang memiliki nuansa rasa yang berbeda.

Citra yang ditampilkan dalam puisi-puisi ini bersifat naturalis. Pencitraan ini sangat khas dipakai oleh banyak penyair untuk memberikan kesan liris romantis. Contohnya saja, beberapa gerak fauna dipakai untuk mengambarkan hubungan dan perasaan; “Dua ekor belibis bercintaan dalam kolam”, “Engkau adalah putri duyung tergolek lemas mengejap-kejapkan matanya yang indah dalam jaringku”, “kupacu kudaku menujumu” (hal. 13-16).

Misalnya lagi, citra tumbuhan dan bulan muncul berulang kali; “alang-alang dan rumputan/bulan mabuk di atasnya”, “pohon jambu di halaman itu/berbuah dengan lebatnya”,” ..di balik semak itu/sedang bulan merah mabuk”, “tujuh pasang mata peri/terpejam di pohonan”, “sebuah pasangan/telah dikawinkan bulan”, “ketika bulan menjenguknya”, dan lain-lain (Hal. 17-22). Citra-citra ini, yang masih banyak lagi jika ditelusuri, tentu saja sangat mempengaruhi atmosfer yang ditangkap oleh pembaca. Salah satunya adalah munculnya kesan pedesaan yang sangat kental pada puisi-puisi Rendra dalam kumpulan sajak ini.