Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Barbie Culture: Ikon Budaya Konsumerisme

Judul: Barbie Culture: Ikon Budaya Konsumerisme
Penulis: Mary F. Rogers
Penerbit: Bentang Budaya, 2003
Tebal: 296 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Terjual Jakarta
 
Bagaimanakah citra-citra tentang tubuh ditampilkan melalui tanda-tanda kultural? Bagaimana pola pembentukan stereotipe seksual bekerja? Dengan cara bagaimana pokok-pokok gagasan itu melambung dalam konsumerisme modern? Dengan menggunakan peranti bermain gadis-gadis kecil, boneka Barbie, buku ini menjelaskan aspek-aspek penting pemaknaan kultural zaman ini.

Lebih dari sekedar analisis yang melihat Barbie sebagai reproduksi etnisitas dan gender dengan cara yang kasar dan merusak, yakni sebuah ikon kultural rasisme dan seksisme, Rogers menyusun satu gambaran yang lebih luas dan menantang. Dia memperlihatkan bagaimana makna kultural Barbie begitu meluas dan ambigu, Barbie bukan sekadar sosok model yang didominasi oleh penampilan yang dinisbahkan pada sebuah boneka plastik. Identitas seksualnya tidak jelas-tegas. Demikian pun kategori sosialnya.

Namun, semua penafsiran sepakat bahwa dengan "aksesoris" gaya hidupnya yang berjangkauan luas, Barbie muncul untuk dikonsumsi. Tubuhnya yang direproduksi tanpa batas mencerminkan ketakterbatasan plastik itu sendiri yang menggemakan gagasan postmodern tentang kecairan, multiplisitas, dan makna yang dilokalisasikan.

Barbie adalah ikon kultural luar biasa yang berguna untuk membantu pembaca, baik peneliti, mahasiswa, atau pengamat sosial budaya, dalam mengkristalisasikan jangkauan dan tekstur dari tema-tema penting dalam masyakarat kontemporer.

Secara keseluruhan buku ini bagus dan menggugah kaum wanita untuk berpikir, haruskah saya seperti barbie agar dianggap sebagai wanita yang menarik?

Studi ilmiah mengenai boneka barbie dan pengaruhnya pada psikologi kaum wanita rasanya sudah sering diadakan. Hasilnya? Ada yang menyatakan barbie tidak memiliki pengaruh terhadap wanita yang dijadikan obyek penelitian. Malah ada beberapa yang sengaja merusak barbie karena menganggap barbie "tidak dapat menjadi kenyataan".

Namun melihat berita-berita di beberapa waktu lalu rasanya semakin banyak wanita yang menjadikan barbie sebagai sosok ideal seorang wanita. Pinggang ramping, rambut pirang panjang, kaki jenjanng kurus. Rasanya tidak ada wanita normal yang bisa memiliki pinggang seramping barbie.

Buku ini layak dibaca oleh kaum wanita yang ingin maju dan berpikir cerdas tanpa terkungkung stereotipe yang didasarkan pada sesosok boneka!