Buku Adam Ma'rifat (Danarto)
Judul: Adam Ma'rifat (kumpulan cerpen)
Penulis: Danarto
Penerbit: Mahatari, 2004
Tebal: 101 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Order: WA 085225918312
Adam Ma’rifat ini merupakan kumpul kedua setelah kumpulan cerpen pertamanya berjudul Godlob pada tahun 1974. Adam Ma’rifat sendiri pernah memperoleh penghargaan sebagai cerpen terbaik dari Dewan Kesenian Jakarta dan Yayasan Buku Utama tahun 1982.
Buku kumpulan cerpen Adam Ma’rifat ini diterbitkan oleh penerbit Matahari yang berisi enam cerpen. Judul dari tiap cerpen seakan mengandung mistis. Judul-judul cerepnnya antara lain, Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat, Adam Ma’rifat, Megatruh, Ngung Cak, Lahirnya sebuah Kota Suci, Bedoyo Robot Membelot.
Danarto, dalam menulis cerpennya terutama Adam Ma’rifat ini seakan membuat cerita parodi yang memang dengan sengaja beliau menggunakan nama-nama dan suasana yang jarang dibuat oleh penulis lain. Ceritanya cenderung menyimpang dari realita kehidupan. Namun, banyak para sastrawan yang memuji hasil karya nya ini.
Banyak sastrawan yang memuji gaya penulisannya. Seperti pendapat Goenawan Mohammad dan Harry Aveling yang tercantum pada sampul bagian belakang. Goenawan Mohammad mengatakan, “... Danarto telah diakui sebagai sastrawan yang memulai penulisan “realisme magis” di Indonesia dan juga seorang pelukis.” Sedangkan Harry Aveling mengatakan, “Jika Pramoedya Ananta Toer mata kanan kita, maka Danarto adalah mata kiri kita. Danarto adalah pembaharu. Seorang master.”
Pesan Sekarang
Penulis: Danarto
Penerbit: Mahatari, 2004
Tebal: 101 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Order: WA 085225918312
Adam Ma’rifat ini merupakan kumpul kedua setelah kumpulan cerpen pertamanya berjudul Godlob pada tahun 1974. Adam Ma’rifat sendiri pernah memperoleh penghargaan sebagai cerpen terbaik dari Dewan Kesenian Jakarta dan Yayasan Buku Utama tahun 1982.
Buku kumpulan cerpen Adam Ma’rifat ini diterbitkan oleh penerbit Matahari yang berisi enam cerpen. Judul dari tiap cerpen seakan mengandung mistis. Judul-judul cerepnnya antara lain, Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat, Adam Ma’rifat, Megatruh, Ngung Cak, Lahirnya sebuah Kota Suci, Bedoyo Robot Membelot.
Danarto, dalam menulis cerpennya terutama Adam Ma’rifat ini seakan membuat cerita parodi yang memang dengan sengaja beliau menggunakan nama-nama dan suasana yang jarang dibuat oleh penulis lain. Ceritanya cenderung menyimpang dari realita kehidupan. Namun, banyak para sastrawan yang memuji hasil karya nya ini.
Banyak sastrawan yang memuji gaya penulisannya. Seperti pendapat Goenawan Mohammad dan Harry Aveling yang tercantum pada sampul bagian belakang. Goenawan Mohammad mengatakan, “... Danarto telah diakui sebagai sastrawan yang memulai penulisan “realisme magis” di Indonesia dan juga seorang pelukis.” Sedangkan Harry Aveling mengatakan, “Jika Pramoedya Ananta Toer mata kanan kita, maka Danarto adalah mata kiri kita. Danarto adalah pembaharu. Seorang master.”