Jual Buku Benturan Antar Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia
Judul: Benturan Antar Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia
Penulis: Samuel P. Huntington
Penerbit: Qalam
Tebal: 639 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 85.000 (belum ongkir)
Order: SMS 085225918312
Penulis: Samuel P. Huntington
Penerbit: Qalam
Tebal: 639 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 85.000 (belum ongkir)
Order: SMS 085225918312
Buku The Clash of Civilization and the Remaking of World Order (1996) merupakan buah karya Samuel Philips Huntington yang menuai beragam kritik dan cemohan dari berbagai spektrum keilmuan. Buku ini merupakan pertanggungjawaban intelektual Huntington atas berbagai kritik dan sanggahan terhadap artikelnya berjudul The Clash of Civilization pada Jurnal Foreign Affairs tahun 1993. Atas beragam kritikan tersebut, Huntington mencoba menjelaskan argumennya melalui sebuah buku setebal lebih dari 600 halaman yang dipersiapkannya selama tiga tahun.
Huntington sebagai guru besar dan ketua jurusan Ilmu Politik pada Harvard University memiliki pandangan jauh dan luas melalui upaya prediksinya mengenai masa depan politik dunia pasca berakhirnya Perang Dingin. Menurutnya, politik dunia ke depan tidak lagi diwarnai oleh konflik antarkelas, konflik antara kaya dan miskin ataupun konflik ekonomi, politik apalagi ideologis. Dimensi konflik berubah pada konflik budaya atau pada cakupan yang lebih luas konflik antarperadaban. Kontan, tesis yang diajukannya dipandang sebagai bentuk propaganda dan dikecam habis-habisan oleh masyarakat dunia.
Sekalipun demikian, beberapa kalangan juga memberikan apresiasi pembenaran atas tesis yang diajukan Huntington. Oleh Benazir Bhutto dalam Reconciliation: Islam, Democracy and the West, kalangan yang meyakini akan terjadinya benturan antarperadaban disebut sebagai kelompok pembentur. Tragedi 9/11 yang meruntuhkan simbol kedigdayaan ekonomi dan pertahanan militer Amerika Serikat oleh serangan teroris dipandang sebaga titik awal kembali mencuatnya pandangan akan terjadinya benturan antarperadaban yang dimaksud. Tragedi tersebut melabelkan Islam sebagai teroris dan biang dari segala bentuk terorisme yang distigmakan oleh dunia Barat.