Jual Buku Novel Mimi Lan Mintuna
Judul: Mimi Lan Mintuna (novel)
Penulis: Remy Sylado
Penerbit: KPG, 2007
Tebal: 298 halaman
Kondisi: Buku baru stok lama (bagus)
Harga: Rp. 60.000 (belum ongkir)
Terjual Jogja
Penulis: Remy Sylado
Penerbit: KPG, 2007
Tebal: 298 halaman
Kondisi: Buku baru stok lama (bagus)
Harga: Rp. 60.000 (belum ongkir)
Terjual Jogja
Masalah perdagangan manusia (trafiking) yang terjadi pada wanita dan anak-anak, di Indonesia sangat memprihatinkan. Untuk penyelundupan wanita, kerap menimpa tenaga kerja Indonesia (TKI) baik di dalam negeri maupun luar negeri. Sementara anak-anak diperdagangan untuk pelacuran, pengemis di jalan, pengedar narkotika, dieksploitasi di tempat-tempat kerja yang berbahaya seperti pertambangan dan perkebunan.
Selama ini, Indonesia sempat dicap dunia sebagai salah satu negara terburuk dalam menangani perdagangan perempuan dan anak, yang merupakan kejahatan sangat serius. Di Indonesia, kasus-kasus trafficking terus mencuat ke permukaan. Padahal penanganannya hanya dilakukan kasus per kasus, belum komprehensif.
Alkisah Indayanti, yang tidak tahan dengan perlakuan suaminya, Petruk alias Petrus, melarikan diri bersama buah hatinya, Eka. Bingung mau pergi kemana, Indayanti memutuskan ikut dengan keluarga pamannya, Sunaryo, ke Menado. Di kota itulah mimpi buruk Indayanti bermula. Ia menjadi korban trafiking berkedok pencarian artis baru yang akan bermain film di Bangkok.
Sebenarnya Indayanti tidak ingin menjadi seorang artis, namun alih-alih menjemput adik sepupunya, Kalyana, yang pergi tanpa ijin orang tuanya, untuk mengikuti kelompok pencari bakat yang dikelola oleh Sean PV bersama antek-anteknya, Kiky Wigagu dan Bunda, ia malah dipaksa ikut dengan cara dibius. Menurut pencari bakat ilegal itu, Indayanti adalah calon bintang potensial dengan julukan Waca Waka (Wanita Cantik Wajah Kampung).
Di Bangkok, Indayanti dan Kalyana, bukannya meraih impian malah mendapatkan perlakuan buruk dari Sean PV dan antek-anteknya. Naasnya, karena berusaha membebaskan diri Kalyana terpaksa menerima tragedi dirinya. Mengetahui hal itu, Indayanti pun semakin dendam kepada Sean PV dan antek-anteknya. Ia pun menyusun rencana untuk membalas dendam dan melarikan diri dari sekapan para durjana itu.
Sementara itu, suami Indayanti, Petrus alias Petruk, yang telah sadar dari sifat buruknya, setelah ditembak di bagian dada oleh orang suruhan dari korban pemerasannya, mulai mencari Indayanti dan anaknya Eka. Pencarian tersebut membawanya ke Menado, tempat tinggal Sunaryo. Namun ia terpaksa gigit jari karena mengetahui Indayanti telah pergi ke Bangkok. Demi menyusul Indayanti, ia pun bekerja sebagai satpam ditempat kerja pamannya.
Kejahatan Sean PV dan antek-anteknya ternyata menjadi perhatian seorang polwan yang bernama Siti Anastasia Melati Sulistyoningrum Suhendro Hendro. Berdasarkan data-data yang dikumpulkannya, Siti berusaha menjerat Sean PV. Tak diduga kejahatan yang dilakukan Sean PV juga berkaitan erat dengan perdagangan senjata api, yang salah satunya digunakan untuk menembak suami Indayanti, Petruk.
Apakah Siti mampu membongkar kejahatan Sean PV? Apakah Indayanti bisa dipertemukan kembali dengan suaminya Petruk, sebagaimana halnya mimi lan mintuna? Mimi, siput laut, dan mintuna, ketam berekor, sejenis hewan yang saling rukun "bercinta" dan tidak terpisahkan satu sama lainnya. Pasangan binatang yang saling setia satu sama lain.
Kesetiaan dan rukun ala mimi lan mintuna disajikan Remy Sylado dalam cerita novelnya ini. Dengan bumbu tema trafiking, buku ini menjadi menarik untuk dibaca. Remy runtun dan jelas menceritakan alur perdagangan wanita sehingga pembaca paham apa yang dimaksud dengan trafiking. Penjelasan tentang bahasa Thailand dan kota-kota yang menjadi lokasi cerita, membawa pembaca seakan berada ditempat tersebut. Meski akhir cerita sudah bisa ditebak, bukankah yang jahat selalu akan kalah? Namun novel ini mampu membuat pembaca penasaran untuk membaca hingga halaman terakhir.