Jual Buku Perkembangan Teologi Dalam Dunia Kristen Modern
Judul: Perkembangan Teologi Dalam Dunia Kristen Modern
Penulis: Karel A. Steenbrink
Pengantar: Prof. Dr. H.A. Mukti Ali
Penerbit: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1987
Tebal: 231 halaman
Kondisi: Buku bekas (Fotokopian)
Penulis: Karel A. Steenbrink
Pengantar: Prof. Dr. H.A. Mukti Ali
Penerbit: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1987
Tebal: 231 halaman
Kondisi: Buku bekas (Fotokopian)
Harga: Rp. 40.000 (belum ongkir)
Order: SMS 085225918312
Timbulnya pemikiran teologi modern di Kristen analogi dengan perkembangan pemikiran modern dalam Islam. Masing-masing punya latar belakang atau konteks yang mendasari pemikirannya. Misalnya di Islam ada latar belakang perjumpaan dengan budaya Barat dan situasi intern yang ada pada umat Islam di negara atau daerahnya masing-masing. Di kalangan Kristenpun demikian, pemikiran modernnya berkaitan dengan situasi atau konteks yang terjadi di negara atau daerahnya masing-masing. Pemikiran modernnya masing-masing merupakan jawaban terhadap masalah yang timbul di negara atau daerahnya berkaitan dengan perjumpaan dengan budaya atau situasi intern umatnya.
Timbulnya pemikiran teologi modern di Eropa tidak lepas dari situasi yang terjadi di Eropa. Situasi tersebut antara lain peristiwa Pencerahan (Aufklarung atau Enlightement) di Eropa pada abad ke-18. Pada peristiwa tersebut terjadi perubahan dramatis dalam kebudayaan Eropa. Di Eropa orang makin percaya pada terang akal dan daya pikir. Akal dipandang sebagai terang yang membimbing manusia. Semua tradisi dalam berbagai bidang kehidupan (termasuk politik dan ilmu pengetahuan) diteliti secara kritis dalam terang akal budi.
Pencerahan ini di samping mempengaruhi politik, ilmu pengetahuan, dan pendidikan, juga mempengaruhi gereja. Semua tuntutan terhadap kekuasaan dikaji dan diteliti dalam terang akal budi. Apa yang sebelumnya diterima sebagai hukum ilahi mulai dipertanyakan. Makin banyak bidang kehidupan yang tidak lagi dikuasai oleh gereja atau didominasi ajaran agama (proses sekularisasi). Ilmu teologi pun dipengaruhi oleh paradigma ini. Dogma-dogma gereja mulai diperiksa secara kritis.
Pada masa Reformasi, tradisi gerejawi akan ditolak jika tidak sesuai dengan Alkitab, sedang pada masa Pencerahan, Alkitablah yang dikaji secara kritis terlepas dari ajaran gerejawi. Kalau pada abad ke-16 tradisi-tradisi Kristen menekankan perbedaan antara satu dengan yang lain, sedang pada abad ke-17 dan seterusnya terutama bagaimana mempertahankan teologi dan iman Kristen umumnya di tengah kecenderungan ilmu pengetahuan yang hanya mengakui otonomi akal. Banyak ahli yang menganut prinsip-prinsip Pencerahan menentang kekuasaan gereja dan iman Kristen berdasarkan wahyu ilahi. Oleh sebab itu dapat dimengerti jika banyak teolog yang menentang sikap dan pandangan tersebut. Meskipun demikian, dapat diakui bahwa periode Pencerahan sangat mempengaruhi metode ilmu teologi hingga kini. Di samping itu penelitian ilmiah obyektif juga makin mempengaruhi dalam studi teologi. Namun metode dan pendekatan ini berkembang dalam konteks kebudayaan tertentu.
Ada suatu kenyataan yang tidak dapat dielakkan, bahwa dalam beberapa fakultas teologi terjadi pergumulan hebat di sekitar pendekatan Pencerahan. Banyak pihak tidak menyetujui pendekatan tersebut dan bertanya: apakah iman bersifat rasional belaka? Jika tidak, bagaimana hal ini dapat dijelaskan? (Drewes, 2007: 53-54).
Di samping Pencerahan, ada hal lain yang mempengaruhi teologi modern Eropa, yaitu peristiwa-peristiwa yang terjadi pada abad ke-20. Beberapa peristiwa tersebut antara lain pecahnya Perang Dunia Pertama pada tahun 1914. Perang Dunia Pertama merupakan pengalaman kolektif bagi manusia Eropa dan Amerika bahwa zaman baru sungguh-sungguh telah mulai. Mereka kehilangan nilai-nilai yang dijunjung tinggi sebelumnya. Kebenaran yang dianggap kebenaran yang tertinggi selama berabad-abad hancur dengan tiba-tiba.
Di samping pengalaman pahit, abad ke-20 juga memperlihatkan beberapa perkembangan yang sangat dahsyat dan luas, yang tidak ada bandingannya dalam seluruh sejarah umat manusia. Hal yang sangat menonjol adalah perkembangan di bidang teknik. Perkembangan dari kapal terbang sampai pesawat ruang angkasa; dari kereta kuda sampai mobil-mobil paling mewah; perkembangan komunikasi sampai kepada transistor dan TV. Demikian juga perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Hampir setiap bidang ilmu berkembang dengan dahsyat bila dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Misalnya dalam bidang ilmu kedokteran, ilmu alam, ilmu hayat, sosiologi, dan seterusnya.
Pada abad ke-20 juga ada pertambahan jumlah penduduk yang sangat besar, kemerdekaan bangsa-bangsa baru atau dengan kata lain akhir dari kolonialisme dan imperialsme abad-abad sebelumnya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa pada abad ke-20 ini memperlihatkan beberapa perkembangan yang sangat besar sehingga menggoncangkan struktur, bukan hanya dari salah satu bangsa atau benua tetapi struktur seluruh dunia. Tidak mengherankan bahwa beberapa perkembangan tersebut ikut juga mempengaruhi pemikirn-pemikiran teologi (Oranje, 2004: 10-11).
Pada bab ini tidak semua teolog Eropa yang mensikapi Pencerahan dan abad ke-20 dibahas. Hanya beberapa teolog penting saja yang dibahas, yaitu Friederich Scliermacher, Adolf von Harnack, Rudof Bultmann dan murid-muridnya.