Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Novel Lan Fang Yang Liu

Judul: Yang Liu (Novel)
Penulis: Lan Fang
Penerbit: Bentang Pustaka, 2006
Tebal: 192 halaman
Buku bekas (cukup)
Stok Kosong


Yang Liu, novel terbitan Bentang ini memang tak setenar novel Ketika Cinta Bertasbih atau novel Dalam Mighrab Cinta milik Kang Habib (Habiburrahman El Zirazy), tetapi isinya mungkin bisa disetarakan dengan novel-novel keluaran Kang Habib. Novel yang ditulis oleh wanita bernama Lan Fang ini memang sudah keluar agak lama, tahun 2006, tetapi saya jamin anda tidak akan bosan kembali mengulas tentang novel ini.

Novel yang bercerita tentang kehidupan gadis Cina yang mengalami berbagai intrik menarik ini pertama kali saya temukan di Perpustakaan Kecil milik Pemerintah di depan rumah saya. Saya tertarik membaca novel ini karena bercerita tentang realita kehidupan yang tak sesederhana orang biasa katakan. Lan Fang, sang penulis sendiri adalah tokoh utama dalam novel bercover merah ini. Lan Fang bercerita tentang lika-liku kehidupannya sebagai perempuan Cina. Disini digambarkan bahwa Lan Fang adalah penulis yang optimistik akan kekayaan kata-kata yang ia punyai. Perempuan Cina ini mempunyai banyak problematika dari kompleksitas hidupnya, mulai dari Cinta, Perselingkuhan, Persahabatan. Disini karakter Lan Fang berusaha memuat seluruh realitas hidupnya kedalam dunianya—dunia tulis menulis, dunia kata-kata. Lan Fang beropini dengan membuka seluruh intrik-intrik seru di kehidupannya itu adalah suatu peluang serta memberikan orang inspirasi bahwa seseorang mampu menyusun kembali hidupnya yang telah pecah berkeping-keping. Lan Fang, seorang perempuan biasa dan bukanlah seorang wanita super yang perempuan lain tidak bisa lakukan, perjalanan hidupnya sama selayaknya perempuan lain, seperti yang dikatakan oleh Sindhunata, budayawan:

    “Yang Liu penuh dengan kontradiksi yang menyakitkan tapi juga menyimpan perlbagai harapan. Berangkat dari realitas diri Lan Fang sebagi perempuan Cina yang di negeri ini menjadi kepingan hidup yang tersisih dan tersendiri.”

Mungkin pembaca sekalian bingung, apa maksud dari Bapak Sindhunata di atas, semakin penasaran bukan? Untuk mengobatinya saya sarankan untuk membaca novel ini (terutama para wanita) tetapi tidak menutup kemungkinan para lelaki yang ingin membacanya. Tidak salah, toh pasangan kita nanti adalah perempuan, bukankah lebih baik kita lebih mendalami apa saja tentang perempuan agar hubungan kita nanti tidak terbengkalai di tengah jalan? Nah untuk itulah saya menulis artikel ini. Bagi pembaca sekalian mungkin sudah sulit ditemukan buku keluaran tahun 2006 ini, tapi jika anda melakukan sedikit memiliki usaha mencarinya di toko buku di sekitar anda.

Pembaca, saya ucapkan selamat mencari bagi yang tertarik dengan novel ini dan semoga setelah membacanya kita umunya sebagai manusia bisa lebih melihat sosok seorang perempuan dan saya khususnya sebagai lelaki bisa lebih menghargai perempuan pula!