Jual Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern
Judul aslinya memang berwibawa: The Oxford Encyclopedia of The Modern Islamic World. Terdiri dari empat jilid, melibatkan 27 ilmuwan dunia sebagai dewan redaksi, dengan John L. Esposito dari Universitas Georgetown, Amerika Serikat, sebagai ketua. Dalam bahasa Indonesia, judulnya menjadi Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern.
Buku lebih dari 2.200 halaman ini terdiri dari enam jilid, meliputi 750 artikel, 912 tema, dan melibatkan 450 penulis ahli di seluruh dunia. Ensiklopedi Oxford pertama kali diterbitkan pada 1995 oleh Oxford Unversity Press, Inc. Hingga akhir 2000, ketika edisi Indonesia disiapkan, banyak terjadi perubahan.
Itu sebabnya ensiklopedi ini memerlukan tema baru dan meng-updating tema yang kurang aktual. Untuk keperluan itu, menurut Ahmad Baiquni, staf redaksi Mizan, pihaknya berkonsultasi dengan Prof. Dr. Azyumardi Azra, Rektor Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Hasilnya, masuklah 14 tema baru dan updating untuk enam tema lama.
Tema baru meliputi antara lain: Bacharuddin Jusuf Habibie, Sukarno, Suharto, dan Muhammad Amien Rais. Organisasi Islam seperti Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia dan Himpunan Mahasiswa Islam, serta partai politik semisal Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan, Partai Bulan Bintang, dan Partai Kebangkitan Bangsa, juga masuk.
Tema yang di-updating meliputi Abdurrahman Wahid, Masyumi, Nahdlatul Ulama (NU), Nurcholish Madjid, Partai Persatuan Pembangunan, dan Sarekat Islam. Baik untuk tema baru maupun tema yang di-updating, penulisannya diserahkan kepada Idris Thaha, wartawan yang sedang menempuh pendidikannya di Pascasarjana Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
Meski sudah di-updating, beberapa data di ensiklopedi ini ternyata masih kurang akurat. Di tema Nahdlatul Ulama, misalnya, disebutkan bahwa pada 1972 NU mendirikan Universitas Sunan Giri di Malang, dan NU membangun kerja sama dengan Bank Summa, membangun tak kurang dari 2.000 bank perkreditan rakyat dengan nama Nusumma.
Padahal, pada 1970-an itu, Universitas Sunan Giri berada di Surabaya, dengan cabang di berbagai daerah, termasuk Malang. Pada akhir 1970-an, karena ada peraturan pemerintah yang melarang perguruan tinggi membuka cabang, terjadilah perubahan nama di daerah-daerah. Di Malang namanya jadi Universitas Islam, sedangkan di Surabaya tetap menggunakan nama Sunan Giri.
Adapun Nusumma, kerja sama NU dengan Bank Summa, hanya berumur setahun. Pada 1991, bank Summa ''koit''. Sahamnya, sebanyak 52%, diambil alih Grup Jawa Pos, sedangkan NU menguasai 48% saham. Sampai tahun 2000 -setelah 10 tahun berdiri- BPR Nusumma baru punya 15 cabang, jauh dari angka 2.000 yang dicita-citakan. Kekhilafan ini bisa diatasi bila penulisnya tak hanya melakukan riset perpustakaan, melainkan juga lapangan.
Herry Mohammad
Buku lebih dari 2.200 halaman ini terdiri dari enam jilid, meliputi 750 artikel, 912 tema, dan melibatkan 450 penulis ahli di seluruh dunia. Ensiklopedi Oxford pertama kali diterbitkan pada 1995 oleh Oxford Unversity Press, Inc. Hingga akhir 2000, ketika edisi Indonesia disiapkan, banyak terjadi perubahan.
Itu sebabnya ensiklopedi ini memerlukan tema baru dan meng-updating tema yang kurang aktual. Untuk keperluan itu, menurut Ahmad Baiquni, staf redaksi Mizan, pihaknya berkonsultasi dengan Prof. Dr. Azyumardi Azra, Rektor Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Hasilnya, masuklah 14 tema baru dan updating untuk enam tema lama.
Tema baru meliputi antara lain: Bacharuddin Jusuf Habibie, Sukarno, Suharto, dan Muhammad Amien Rais. Organisasi Islam seperti Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia dan Himpunan Mahasiswa Islam, serta partai politik semisal Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan, Partai Bulan Bintang, dan Partai Kebangkitan Bangsa, juga masuk.
Tema yang di-updating meliputi Abdurrahman Wahid, Masyumi, Nahdlatul Ulama (NU), Nurcholish Madjid, Partai Persatuan Pembangunan, dan Sarekat Islam. Baik untuk tema baru maupun tema yang di-updating, penulisannya diserahkan kepada Idris Thaha, wartawan yang sedang menempuh pendidikannya di Pascasarjana Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
Fokus ensiklopedi ini lebih pada bagaimana kaum muslimin mengekspresikan diri dalam periode modern -dari penghujung abad ke- 18- melalui tindakan sosial politik dan teks-teks formal, dengan menggunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial, agama, sejarah, dan sastra. Mengapa dari penghujung abad ke-18? Menurut Esposito dalam pengantarnya, di abad itulah terjadi persentuhan dengan imperialisme Eropa dan teknologi serta ideologi Barat, yang menumbuhkan sikap mawas diri di kalangan umat Islam.
Meski sudah di-updating, beberapa data di ensiklopedi ini ternyata masih kurang akurat. Di tema Nahdlatul Ulama, misalnya, disebutkan bahwa pada 1972 NU mendirikan Universitas Sunan Giri di Malang, dan NU membangun kerja sama dengan Bank Summa, membangun tak kurang dari 2.000 bank perkreditan rakyat dengan nama Nusumma.
Padahal, pada 1970-an itu, Universitas Sunan Giri berada di Surabaya, dengan cabang di berbagai daerah, termasuk Malang. Pada akhir 1970-an, karena ada peraturan pemerintah yang melarang perguruan tinggi membuka cabang, terjadilah perubahan nama di daerah-daerah. Di Malang namanya jadi Universitas Islam, sedangkan di Surabaya tetap menggunakan nama Sunan Giri.
Adapun Nusumma, kerja sama NU dengan Bank Summa, hanya berumur setahun. Pada 1991, bank Summa ''koit''. Sahamnya, sebanyak 52%, diambil alih Grup Jawa Pos, sedangkan NU menguasai 48% saham. Sampai tahun 2000 -setelah 10 tahun berdiri- BPR Nusumma baru punya 15 cabang, jauh dari angka 2.000 yang dicita-citakan. Kekhilafan ini bisa diatasi bila penulisnya tak hanya melakukan riset perpustakaan, melainkan juga lapangan.
Herry Mohammad