Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Rancang Agung (The Grand Design)

Judul: Rancang Agung (The Grand Design)
Penulis: Stephen Hawking & Leonard Mlodinow
Penerbit: Gramedia, 2010
Tebal: 208 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Stok kosong


"Tuhan tidak menciptakan alam semesta. Alam semesta terancang dengan begitu agungnya dan amat teratur sama sekali bukan karena campur tangan Tuhan, melainkan berkat hukum-hukum fisika yang sempurna." Begitulah teori yang dikemukakan Stephen Hawking dalam buku berjudul The Grand Design ini.

Teori Hawking itu sangat kontroversial karena mengusik iman, sehingga buku ini pun pernah menjadi trending topic di Twitter. Tidak seperti pada buku sebelumnya, A Brief History of Time, Hawking dengan tegas mengubah cara berpikir kita tentang fisika, jagat raya, dan tentang realitas. Melalui buku itu, Hawking yang terkenal sebagai fisikawan teoretis paling cemerlang setelah Einstein membuka pikiran kita untuk menerima gagasan-gagasan ilmiah tentang kosmos.

Demikian pula buku Black Holes and Baby Universes. Di sini, Hawking membersitkan cahaya baru ke kawasan-kawasan paling gelap dalam ruang waktu dan menyingkap sederet kemungkinan baru dalam memahami jagat raya. Sebuah buku yang banyak memaparkan fakta ilmiah yang menarik tentang alam semesta kita serta planet-planet di dalamnya, termasuk gagasan terbaru tentang lubang hitam.

Rancang Agung terbagi dalam delapan bagian. Pada bagian pertama, "Misteri Keberadaan", ia bicara soal keberadaan kita di dunia yang hanya sebentar. Dan, sepanjang keberadaan itu, kita hanya menjelajahi mahakecil dari seluruh alam semesta. Untuk memahami alam semesta hingga tingkat terdalam, kita bukan hanya perlu tahu bagaimana tingkah laku alam semesta, melainkan juga menjawab pertanyaan-pertanyaan universal tentang kehidupan.

Bagian kedua, "Kuasa Hukum", membahas hukum alam yang diyakini para ilmuwan sebagai satu aturan yang didasarkan pada keteraturan yang diamati dan diprediksi melampaui situasi langsung yang menjadi dasarnya. Di bagian ketiga, "Apakah Realitas Itu?", ia memberi tuntunan bagaimana caranya kita mengetahui gambaran realitas yang sejati.

Pada bagian keempat, "Sejarah Alternatif", dibeberkan kaidah ketidakpastian (uncertainty principle) yang dirumuskan Werner Heisenberg pada 1926. Kaidah ini memberitahu kita bahwa ada batas pada kemampuan kita mengukur data tertentu secara bersamaan. Di bagian kelima, "Teori Segalanya", ungkapan Einstein yang membuat kita mengerutkan dahi: hal yang paling tak dimengerti mengenai alam semesta ini adalah bahwa ia dapat dimengerti.

Bagian keenam, "Memilih Alam Semesta Kita", bicara soal kemampuan kita membahas pertanyaan mengapa ada alam semesta dan mengapa alam seperti ini adanya. Kemampuan ini tumbuh terus semenjak berabad-abad sesudah zaman Yunani kuno dan paling banyak tumbuh pada abad ke-20.

Dalam bagian bertajuk "Mukjizat yang Kentara", ia bicara bahwa alam semesta tempat bentuk kehidupan seperti kita bisa ada itu langka. Menurut mereka, jika alam semesta ini berbeda sedikit saja, makhluk seperti kita tak bisa ada.

Bagian kedelapan merupakan bagian inti buku ini. Mereka menjelaskan tentang "Rancang Agung" yang sebenarnya masih dalam perumusan Teori M, teori pemersatu yang dulu diotak-atik Einstein. Jika telah dibuktikan kebenarannya lewat pengamatan, teori itu akan menjadi akhir gemilang pencarian yang telah berlangsung selama 3.000 tahun lebih.

Buku ini menjawab keingintahuan kita tentang berbagai hal, seperti kapan dan bagaimana alam semesta bermula, mengapa kita ada di dunia, hingga apa hakikat realitas. Di sini, mereka menyajikan pemikiran sains terkini mengenai misteri alam semesta dalam bahasa nonteknis yang cemerlang sekaligus sederhana. Buku ini menyajikan penemuan-penemuan yang memberi pencerahan pengetahuan, sekaligus mengusik iman.

Kita tentu tahu bahwa Hawking adalah ahli fisika teoretis yang dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum. Terutama yang berkaitan dengan teori-teorinya mengenai kosmologi, gravitasi kuantum, dan lubang hitam. Meski ia cacat jasmani yang luar biasa dan mengalami tetraplegia (kelumpuhan) karena motor neuron disease, karier ilmiahnya terus berlanjut selama lebih dari 40 tahun.

Akhmad Sekhu
Pengamat buku, tinggal di Jakarta dan Tegal