Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Jalan Sunyi Emha

Judul: Jalan Sunyi Emha
Penulis: Ian L. Bets
Penerbit: Kompas, 2006
Tebal: 146 halaman (art paper, full colour, ukuran besar)
Kondisi: Bekas (bagus)
Harga: Rp. 130.000 (blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312
 

Emha ainun najib siapa sih tidak mengenal beliau? manusia multiprofesi bahkan beliau sendiri tidak menasbihkan diri diprofesi tertentu. Masyarakat mengenal beliau sebagai budayawan, agamawan, penulis, pengisi seminar, intelektual bahkan cak nun mengaku sering diminta untuk menjadi tabib, lain waktu beliau diminta untuk memberikan nama bagi bayi-bayi yang baru lahir.

Ketika ditanya oleh jaya suprana “orang selalu mengatakan bahwa anda adalah manusia multi-dimensional, sekurang-kurangnya kegiatan anda  di masyarakat memang sangat beragam. Apa pendapat anda sendiri?’

Cak Nun menjawab, “yang saya lakukan selama ini sebenarnya satu dimensi belaka, yakni pelayanan sosial. Hari-hari saya selama puluhan tahun dijadwal oleh masyarakat. Hanya saja undangan dan permintaan mereka memang beragam. Dari problem-problem sosial rutin, soal pendidikan, masalah rumah tangga, politik nasional, konsultasi psikologi, kegiatan kesenian, panduan kehidupan spritual, pokoknya apa saja problem yang mereka alami mereka tumpahkan kesaya tanpa memperhitungkan sama sekali apakah saya memiliki kemampuan dan keabsahan untuk menjawabnya atau tidak.”….

Buku ini mencoba menjelaskan siapa emha, apa kegiatan Emha, sekalipun pada akhirnya buku inipun belum bisa menjelaskan secara pas pertanyaan-pertanyaan di atas.

Emha ainun najib telah telah memberikan sumbangan yang unik kepada lanskap gerakan budaya modern indonesia, namun ia tetap saja tidak dicatat justru di negerinya sendiri. Padahal Indonesia sendiri mendapatkan banyak dampak positif yang sangat besar  dari tokoh ini atas atas wacana sosial sepanjang dua atau tiga dasawarsa terabaikan, bahkan mendapatkan penilaian terlalu rendah. Buku ini menunjukkan bahwa walupun volume karya yang dihasilkan Emha diberbagai bidang sangat besar, namun karya-karya itu hanya mendapatkan tempat di pinggiran saja. Dan buku ini juga menjawab “mengapa “ ini terjadi?

Buku ini juga memuat banyak komentar dari para tokoh dan masyarakat tentang Emha, dari penyair Rendra, taufik ismail, sambutan jacob utama, jend. TNI ryamirzard cudu, bahkan Hidayat Nur Wahid, KH. Hasan Abdullah Sahal (pimpinan Ponpes GONTOR) dan banyak lagi, ini membuktikan bahwa Emha adalah teman siapa saja.

Bab-bab terakhir buku ini menceritakan perjalan Cak nun dan kyai kanjeng tur kebeberapa negara di eropa dan mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat eropa, bahkan musik kyai kanjeng diabadikan di museum napoli italia tempat karya-karya musisi terkenal didunia.

Buku ini juga dibantu dengan  banyak foto-foto, sehingga membuat buku ini sedikit lebih hidup, kertas yang berwarna, tampilan yang lux serta isi dari buku yang sangat berkualitas ditambah catatan kaki yang membuat pembaca bisa untuk menambah bahan bacaan. Maka  buku ini layak untuk semua kalangan.

Saran saya ketika anda membaca buku ini siapkan kertas atau buku tulis untuk mencatat ilmu yang mengalir dari setia kata yang terukir.

Setelah anda membaca buku ini pandangan anda akan “segala sesuatu” insya allah akan lebih “luas”.