Jual Buku Ali Neraca Kebenaran
Judul: Ali Neraca Kebenaran
Penulis: Ali Umar Al-Habsyi
Penerbit: Pandu Publishing, 2013
Tebal: 168 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 100.000 (blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312
Sebagian orang beranggapan bahwa sebagai bukti keimanan cukuplah seorang mengikrarkan dengan lisan Islam dan keimanannya. Akan tetapi kenyataan yang seringkali ditegaskan dalam Al-Qur'an, adanya kemunafikan dan kaum munafikin cukuplah sebagai bantahan atas anggapan keliru tersebut.
Adz Dzahabi berkata, "Di zaman Nabi Saw ada sekelompok orang yang menisbatkan diri kepada persahabatan dengan beliau dan sebagai pemeluk Agama (Islam), padahal dalam batinnya mereka itu adalah gembong kaum munafikin. Bisa jadi Nabi saw, tidak mengenali jati diri mereka. Allah berfirman :
... dan (juga) di antara penduduk Madinah (ada yang munafik). Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka. Tetapi Kami-lah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar." (Qs. At Taubah [9] :101)
Dan apabila bila saja bagi Sayyidul Basyar (Nabi saw) untuk tidak mengenali sebagian kaum munafikin, sementara itu mereka bertahun-tahun bersama beliau hidup di kota Madinah, maka lebih dari pantas apabila kondisi sebenarnya sekelompok kaum munafikin yang sunyi dari agama Islam itu samar atas para ulama dari umat ini. " (Siyar Alam an Nubala, 14/343)
Penulis: Ali Umar Al-Habsyi
Penerbit: Pandu Publishing, 2013
Tebal: 168 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 100.000 (blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312
Sebagian orang beranggapan bahwa sebagai bukti keimanan cukuplah seorang mengikrarkan dengan lisan Islam dan keimanannya. Akan tetapi kenyataan yang seringkali ditegaskan dalam Al-Qur'an, adanya kemunafikan dan kaum munafikin cukuplah sebagai bantahan atas anggapan keliru tersebut.
Adz Dzahabi berkata, "Di zaman Nabi Saw ada sekelompok orang yang menisbatkan diri kepada persahabatan dengan beliau dan sebagai pemeluk Agama (Islam), padahal dalam batinnya mereka itu adalah gembong kaum munafikin. Bisa jadi Nabi saw, tidak mengenali jati diri mereka. Allah berfirman :
... dan (juga) di antara penduduk Madinah (ada yang munafik). Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka. Tetapi Kami-lah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar." (Qs. At Taubah [9] :101)
Dan apabila bila saja bagi Sayyidul Basyar (Nabi saw) untuk tidak mengenali sebagian kaum munafikin, sementara itu mereka bertahun-tahun bersama beliau hidup di kota Madinah, maka lebih dari pantas apabila kondisi sebenarnya sekelompok kaum munafikin yang sunyi dari agama Islam itu samar atas para ulama dari umat ini. " (Siyar Alam an Nubala, 14/343)
