Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik: Humanisme Religius sebagai Paradigma Pendidikan Islam

Judul: Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik: Humanisme Religius sebagai Paradigma Pendidikan Islam
Penulis: Abdurrahman Mas’ud
Penerbit: Gama Media, 2008
Tebal: 260 halaman
Kondisi: Bagus (stok lama)
Harga: Rp. 40.000 (blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312


Melalui buku ini, penulis hendak menyampaikan pikiran-pikirannya mengenai konsep pendidikan Islam yang humanis-religius, serta nondikotomis. Pemikiran dan gagasan-gagasan penulis ini muncul akibat masih statisnya pendidikan Islam yang dialami oleh masyarakat Muslim. Terlebih dengan adanya cara berpikir yang dikotomis di kalangan masyarakat Islam, seperti Islam-sekuler, Timur-Barat, ilmu agama-ilmu sekuler, dan lain-lain. Pemikiran dikotomis semacam ini merupakan cerminan inferioritas dan ketiadaan rasa percaya diri oleh umat Islam. Patut diakui memang bahwa masyarakat Muslim tertinggal dalam hal pendidikan, ekonomi, politik, dan kebudayaan dibanding negara-negara Barat. Akan tetapi seyogianya hal ini tidak lantas menghilangkan rasa percaya diri dan jati diri mereka, yang pada gilirannya justeru akan memperburuk keadaan. Karena itulah konsep pendidikan Islam yang ada selama ini perlu dibenahi. Dan penulis, melalui penjelasan dan analisis yang dilakukan dalam buku ini, berupaya untuk turut mewujudkan pembenahan-pembenahan tersebut.

Buku ini berusaha mengungkapkan kembali sejarah pemikiran Islam yang berhubungan dengan perkembangan dan peta ilmu-ilmu dalam Islam, sekaligus berusaha melacak akar-akar historis, sebab dan akibat dikotomi ilmu agama dan nonagama, serta berusaha melacak akar-akar historis terbangunnya humanisme religius sebagai paradigma pendidikan Islam. Di samping itu, buku ini berusaha mencari terobosan baru terhadap kejumudan yang terjadi dalam Islamic learning dengan menawarkan humanisme religius sebagai shock therapy terhadap ketidakseimbangan paradigmatik yang berkembang dalam dunia pendidikan Islam.

Penulis membagi buku ini ke dalam enam bab. Bab pertama menjelaskan tentang akar-akar permasalahan dalam dunia pendidikan Islam. Bab 2 membahas tentang landasan ideologis pendidikan Islam. Pembahasan dalam bab ini mencakup definisi peradaban Islam dan uraiannya yang terkait dengan pengetahuan intelektualitas Islam, ajaran dasar Islam tentang transmisi pengetahuan, dan ontologi pendidikan Islam yang tidak mengenal dikotomi. Bab 3 berisi survei historis terkait dengan munculnya era nondikotomik dan dikotomik dalam pendidikan Islam. Bab 5 menjelaskan tentang dampak humanisme religius dalam pendidikan Islam dan perlunya perombakan atas paradigma pendidikan Islam yang selama ini ada. Bab 6 merupakan penutup yang berisi rangkuman dan kesimpulan.