Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buku Membongkar Kegagalan CIA: Spionase Amatiran Sebuah Negara Adidaya

Judul: Membongkar Kegagalan CIA: Spionase Amatiran Sebuah Negara Adidaya
Penulis: Tim Weiner
Penerbit: Gramedia, 2009
Tebal: 858 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Order: WA 085225918312

Mengapa negara adidaya, lembaga spionasenya seperti tak punya daya? Mengapa "polisi dunia", sekaliber AS, agen-agen dinas rahasianya beroperasi serampangan? Inilah keprihatinan mendasar Tim Weiner dalam buku yang memenangi berbagai penghargaan ini sampai pada kesimpulan bahwa sejarah operasi intelijen CIA yang telah berusia 60 tahun justru memangsa bangsa Amerika Serikat sendiri.

Menggunakan langgam reportase jurnalistik yang memikat, Tim Weiner, wartawan peraih Hadiah Pulitzer, menunjukkan bukti-bukti meyakinkan perihal kelemahan CIA yang memalukan. Di antaranya, agen-agen CIA mengetahui Tembok Berlin runtuh pada 1989 dari siaran televisi bukan dari pasokan analisis mata-mata yang bekerja di bawah tanah; ambruknya WTC, yang membelasah pada 11 September 2001, dengan telanjang memeragakan kepada dunia bahwa agen-agen CIA lumpuh dalam mengantisipasi serbuan teroris alumnus CIA sendiri.

Sebagai sebuah dinas intelijen terbesar di dunia, CIA melakukan blunder paling vital dalam sejarah panjang spionase: berbohong tentang eksistensi senjata nuklir Irak. Blunder itulah yang menjadi basis pengambilan keputusan politik yang paling keliru dalam sejarah kepresidenan AS, yakni menyerbu Irak sekaligus menumbangkan Presiden Saddam Hussein.

Buku ini diramu Tim Weiner dengan mempelajari 50.000 arsip CIA, wawancara mendalam dengan ratusan veteran CIA, dan pengakuan sepuluh direkturnya. Disajikan dengan gaya bertutur mengalir. Tim Weiner, bagaikan penulis thriller, menempatkan diri sebagai seorang tukang cerita kelas wahid.

Buku tebal ini dapat dipastikan akan mengundang "geger", pro dan kontra akan segera tiba, apalagi dalam buku ini juga membentangkan sebuah operasi CIA di Indonesia. Menurut Kata Pengantar buku ini, sebenarnya masih ada tiga buku lagi yang terkait dengan upaya upaya khusus CIA terhadap Indonesia. Pertama adalah buku "Surrendering to Symbols" karya Stig Aga Aanstad, kedua "Pretext For Mass Murder: the September 30Th Movement & Soeharto's Coup d'Etat in Indonesia" oleh John Roosa, dan ketiga "Soekarno and the Indonsiaan Coup" the Untold Story " karangan Helen-Louise Sipmson Hunter. Buku Hunter ini menarik karena sumber utamanya adalah hasil berbagai intrograsi TNI-AD terhadap tokoh G-30-S.

Sadar atau tidak ternyata Washington pernah kehilangan kesabaran terhadap sikap Soekarno yang anti AS, akhirnya CIA mendapat tugas untuk menyingkirkannya dari tampuk kepemimpinan di Republik yang terkenal kaya mineral ini. "Sebuah topeng mirip Soekarno dikirim ke Hollywood, lalu dipakai seorang bintang film porno yang sedang beraksi," kata Barry Hillenbrand, wartawan Time. Lalu film dan foto-foto mirip Bung Karno main film porno itu disebarluaskan ke berbagai pusat kekuasaan di Indonesia. Tetapi, CIA salah perhitungan. Tak ada satupun orang termakan kampanye murahan itu. Cara demi cara dipakai menyingkirkan Bung Karno, namun semuanya gagal. Salah satu operasi rahasia [covert operation] terbesar CIA menyuplai dana, senjata, dan personal untuk pemberontakan PRRI/Permesta di Sumatera dan Sulawesi tahun 1957, Bung Karno menugaskan Achmad Yani--salah seorang Pahlawan Revolusi--menumpas habis pemberontakan. Penumpasan sukses dan CIA kembali gagal. Sebuah pesawat intai CIA dipiloti Allen Pope, ditembak jatuh TNI. Operasi rahasia ini terbongkar, membuat malu CIA, dan memicu konflik di antara pemimpin AS pada awal 1960-an.

Pesan Sekarang