Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Hikayat Tanah Hindia: Sejarah Hindia Belanda dari Zaman Pra-Hindu Hingga Abad ke-19

Judul: Hikayat Tanah Hindia: Sejarah Hindia Belanda dari Zaman Pra-Hindu Hingga Abad ke-19
Penulis: G.J.F. Bergman
Penerbit: Octopus, 2002
Tebal: 212 halaman
Kondisi: Cukup (stok lama)
Stok kosong


Buku Karya G.J.F Biegman ini terbit pada tahun 1894, diterbitkan oleh Percetakan Gubernemen Bandar Betawi. Hikayat Tanah Hindia bercerita tentang hikayat-hikayat di Tanah Jawa dari zaman dahulu, mulai dari zaman purbakala, kemudian berkembangnya kerajaan-kerajan Hindu dan Islam sampai datangnya bangsa Barat Portugis, Belanda dan juga kejadian masa Kompeni sampai Governement, juga hikayat-hikayat lainnya yang bercerita tentang seorang tokoh pahlawan serta peristiwa bersejarah lainnya, dalam buku ini terdapaat XVI Fasal / Pasal, berikut beberapa penjabarannya:

Pulau Hindia didiami oleh sekelompok bangsa yang bernama bangsa melayu, yang mempunyai kesamaan bahasa, warna rambut, wajah kecuali adat dan kepandaiannyalah yang berbeda. Hikayat Tanah hindia adalah hikayat bangsa yang terlebih pandai dan halus yang telah bercampur dengan orang yang lebih pandai dimana orang asing tersebut mampu membawa perubahan Hindia seperti, Hindu, Arab, Belanda dan Portugis, tapi tidak semuanya terpengaruh contohnya orang Jawa. Berbicara tentang agama orang Hindia zaman dulu banyak yang menyembah sesuatu yang tak bernyawa seperti, binatang, tumbuh-tumbuhan, senjata, gunung, dll. Agama yang pertama kali masuk adalah Hindu Budha dimana dalam Hindu sangat erat sekali memegang prinsip tentang kasta, dan juga tiga dewa tertinggi yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa. Sementara agama Budha dibawah oleh Shidarta Gautama yang tidak mengenal akan adanya kasta. Kedua agama tersebut meninggalkan beberapa peninggalan seperti : Candi Borobudur, Muara Tikus, candi Sewu.

Kebanyakan candi didirikan orang yang menyembah Siwa di pulau Jawa. Kemudian setelah itu masuklah agama islam karena setelah Nabi Muhammad wafat orang Arab pergi untuk menaklukan dan menyebarkan agama islam di negeri sekelilingnya, perniagaan orang Arab semakin berkembang yang menyebabkan datangnya saudagar Arab dan Persia ke pulau Hindia, disamping berdagang mereka juga mengajarkan agama Islam yang pada mulanya menyembah berhala. Orang Arab pertama kali singgah di Bandar Pulau Perca Tanah Aceh tahun 1354 dimana sudah ada raja Islam bernama Malikus Saleh. Kerajaan Aceh semakin bertambah besar dibawah pemerintahan Sultan Iskandar Muda tahun 1606-1636. Kemudian kerajaan Minangkabau dan adanya Waliyullah /Sembilan wali di tanah Jawa. Para raja dan wali berkumpul untuk menyerang Majapahit sehingga mengalami keruntuhan dan diambil alih Raden Fatah / Sultan Demak, menyebabkan kerajaan Majapahit dan Padjajaran berakhir.

Pada abad XV orang portugis yang bernama Bartholomeus diaz melakukan pelayaran hampir seluruh benua Afrika, dia sangat ingin melakukan perjalanan ke Hindustan sesampai di ujung benua Afrika Cabo de Bone Esperanza namun dia berbalik pulang karena terjadi angina rebut ia takut kapalnya rusak. Kemudian tahun 1498 seorang nahkoda bernama Vasco de Gama sampai di Kalikut Hindustan, dia ingin berniaga dengan orang hindu namun saudagar Arab dan Persia tidak menyukainya karena mereka beranggapan bahwa orang berkulit putih akan merugikan perniagaan. Kemudian raja portugis menghimpun beberpa kapal yang bernama d’Alboquerque ke Malaka. Raja Jawa mencoba untuk mengahalaunya 90 buah kapal dan 12.000 orang ke Malak. Namun Portugis pun berhasil mengalahkannya ketika suatu hari Kapal Jawa berlabuh orang Portugis membakar kapal tersebut sampai habis. Portugis pun berhasil menguasai dan monopoli rempah-rempah di Malaka, mereka mendirikan loji dan benteng menduduki Makassar dan Brunei. Kekuasaannya di Jawa tidak terlalu besar sebab di Maluku tepatnya Banten banyak menghasilkan lada. Setelah itu datanglah orang Spanyol Maghelhaes ke tanah Hindia, orang Spanyol diterima baik oleh Sultan Tidore, Portugis pun marah karena monopoli rempah-rempah dilanggar orang Spanyol lama-kelamaan Orang Maluku dianiaya Orang Portugis sebab itulah Orang Maluku dendam pada Orang Portugis, semua raja berkumpul untuk membunuh orang-orang Portugis dan lenyaplah kekuasaan Orang Portugis di Tanah Maluku.

Tahun 1598 Orang Belanda datang yang langsung diterima dengan seketika, yang kemudian terjadi pertentangan anatara Portugis, Spayol dan Belanda. Nahkoda belanda De Houtman datang ke Banten dia ditawan dan dipenjara orang Banten setelah beberapa lama akhirnya bisa berdamai. Mula-mula orang Belanda singgah di Jakarta membeli beras, buah, sayur tanpa rempah-rempah. Kemudian sampai di Sidayu mereka dapat penghianatan karena orang Sidayu mendapat hasutan dari orang Banten. Selnjutnya singgah ke Pulau Bawean tidak sempat berniaga karena dikepung raja Islam di Pasuruhan sebab itulah mereka menyeberang Selat Bali dan di pulau itulah mereka mendapatkan rempah-rempah yang dikehendakinya. Kemudian menyusuri pantai sebelah selatan pulau Jawa selama 20 tahun 4 bulan. Yang kemudian sampailah orang Belanda di Banten, mereka mendirikan perserikatan dagang yang disebut Maatschappij atau Compagnie. Berlomba-lomba memebeli rempah-rempah yang menyebabkan di Hindia harganya semakin bertambah naik, acap kali membuat saudagar merugi. Tahun 1602 pemerintah Belanda mengumpulkan seluruh perserikatan yang besar itu yang diberi nama Vereenigde Oost-Indische Compagnie/ VOC  (Perkumpulan Perserikatan Hindia). Kapal di tanah lain tidak boleh berlayar melainkan hanya kapal Compagnie, perserikatan itu semakin lama bertambah besar meskipun Compagnie itu sudah hilang tetapi sampai sekarang pemerintah Belanda dinamai Kompeni juga oleh orang Hindia. Sebenarnya Kompeni tidak ada niat untuk menaklukan negeri melainkan berniaga tetapi mereka sering kali mencampuri perkara di tanah Hindia. Wakil Kompeni di tanah Hindia adalah Pieter Both yang memerintah dari tahun 1610-1614. Dia mengangkat Jan Pieterszoon sebagai kepala Loji di Pulau-pulau Ambon.

Pada tahun 1653 ada seorang raja di tanah Goa, bernama Sultan Hasanuddin yang sangat ingin memerangi Kompeni, kabar itupun sampai kepada para Gonverneur mereka pun tidak sabar untuk menyerang Makasaar,tahun 1628 Sultan Agung mencoba untuk mengalahkan Betawi, kerajaan Makasar masyhur di tanah Hindia bahkan Orang Makasar dan Bugis menejadi perompak yang gagah berani. Meskipun pada akhirnya Sultan Hasanuddin berniat baik dengan Kompeni melakukan perdamaian dengan Tuan Speelman dinamakan Hikayat Perdamaian di Bungaja sepanjang nama Kampung di Bungaja Makassar. Namun dia pun melanggar janji rakyatnya melakukan perampokan terhadap kapal kompeni. Ia pun berhasil ditaklukan oleh Kompeni sehingga menyebabkan lenyapnya kerajaan Makassar digantikan dengan Kerajaan Bone.

Sultan Banten yakni Sultan Ageng Tirtayasa mengalahkan Adipati Surabaya, sementara Betawi dikepung oleh rakyat Mataram, dan Tanah Hindia diperintah oleh G.G van Diemen. Sepeninggal Sultan Agung digantikan oleh putranya Susuhunan Tegal Wangi,  Pangeran Madura Trunojoyo berkhianat kepada susuhunan Mataram, yang menyebabkan Truno Joyo tertawan dan terbunuh. Sultan Ageng juga berselisih dan tunduk dengan Sultan Haji di banten. Sultan haji pun memberikan monopoli pada Kompeni.

Sunan Prabu digantikan oleh putranya Susuhanan Pakubuwono II di tahun 1727,orang Cina yang ada di Betawi di bunuh sementara Orang Cina yang ada di Jawa berhianat. Pakubuwono II pun melakukan Perpindahan ke Surakarta menyerahkan Tegal ,Pekalongan dan Kerajaan mataram kepada Kompeni. Kompeni pun memberikan gelar Pakubuwono III kepada putranya. Jadi Kerajaan Mataram pada dasarnya dibagi menjadi dua yakni Pakubuwono III menjadi Susuhunan di Surakarta, sementara Mangkubumi menjadi Sultan Mangkubuwono di Jogja. Orang Inggris pun menyerang di tahun 1795 berhasil menguasai Malaka, pulau Sumatera, Ambon dan Banda. Dan di tahun 1800 Kompenipun berakhir.

Tahun 1808-1811 G.G Deandles memerintah di Tanah Hindia, membuat jalan dari Anyer sampai ke Panarukan, ia juga melakukan pembuangan terhadap Sultan Banten. Mengalahkan Sultan jogja dan Susuhunan, Tuan Deandles menurunkan Sultan Mangkubuwono II dan kemudian digantikan Mangkubuwono III, yang kemudia G.G Deandles digantikan Orang berkebangsaan Inggris yang bernama G.G Jansenss yang berhasil menaklukan Jawa. Tahun 1811 Luitenant-Gouvernur Rafless berkebangsaan Inggris memerintah Tanah Hindia, mengalahkan Sultan Badrudin di Palembang, dan menjalankan aturan pajak untuk pertama kalinya di Pulau Jawa. Tahun 1814 Pulau Hindia dikembalikan Inggris kepada Belanda, dan Raffles pun meninggalkan Pulau Jawa. Kemudian pemerintahan digantikan oleh G.G van Der Capellen.

Tahun 1821  angkatan Gouvernement berlayar dan menyerang ke Palembang, Sultan Badrudin menyerahkan dirinya dan dibuang ke Ternate. Setelah itu dirajakan Gouvernuur-General Sultan Najmuddin mendapatkan sebidang tanah dengan gelar Susuhuna, karena ingkar keduanya diturunkan dan Palembang dibawah perintah Gouvernement. Tahun 1822 Pangeran Diponegoro mencoba untuk menyerang Jogja membunuh wakil sultan Hamengkubuwono IV, para Gouvernuur bekerja sama dengan Sultan hamengkubuwono namun beliau telah meninggal terlebih dulu. Balatentara belanda mencoba untuk mengepung pangeran Diponegoro dan membuatnya menyerah dan dibuang ke Manado 1830. Di tahun tersebut Tanah Hindia diperintah oleh G.G van De Bosch membuat Undang-Undang Tanam Paksa di Jawa banyak sekali peperangan seperti perang Bonjol dan Perang di Pulau-Pulau Bali. Gouvernement mendirikan sekolah pengajar (kweekschool) untuk pertama kalinya di Hindia, Gouvernement juga menjalankan Undang-Undang besar dalam bahasa Belanda yang dinamakan Regeerings-reglement. Di tahun 1864 diadakan pembuatan Kereta Api oleh orang Semarang dan juga kawat telegraf untuk pertama kalinya. Di akhir masa pemerintahan government juga banyak terjadi peperangan seperti di Pulau Bone, Banjarmasin yang berada dibawah hukum Governement.