Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Garam, Kekerasan dan Aduan Sapi

Judul: Garam, Kekerasan dan Aduan Sapi: Esai-esai Tentang Orang Madura dan Kebudayaan Madura
Penulis: Huub De Jonge
Penerbit: LKiS, 2011
Tebal: 330 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Stok kosong

Stereotipe-stereotipe orang Madura yang tersebar dan melekat di hati orang non-Madura pada umumnya bermakna negatif. Orang-orang memandang Madura sebagai orang-orang yang berwatak keras, angkuh, suka berkelahi, membunuh dan carok. Namun pernahkah anda berfikir, apakah yang menjadi penyebab (motivasi) hal tersebut? atau penahkah anda memahami secara menyeluruh budaya Madura?.

 Prof. Huub De Jonge dalam bukunya berusaha mengangkat permasalahan-permasalahan seputar orang Madura itu sendiri sekaligus permasalahan stereotipe negatif Madura yang perlu untuk diperbaiki dan diklarifikasi. Beliau mencoba menjelaskan dengan jelas bahwa ada begitu banyak hal positif yang harus kita ambi dari budaya masyarakat Madura, seperti hal-nya harga diri, semangat kerja, kegigihan, pemberani, pelindung wanita, serta ketaatan dalam beragama.

Buku ini merupakan kumpulan-kumpulan esai, artikel, serta hasil penelitian beliau pada tahun 1976an yang dilakukan di Pulau Madura, tepatnya di tengah-tengah masyarakat Sumenep Kecamatan Prenduan. Dalam penelitiannya, beliau menggunakan pendekatan antropologis dengan didukung oleh kajian pustaka, dan pemerikasaan sumber-sumber arsip. Sehingga analisa yang disajikan oleh Prof. Huub De Jonge sangat menyeluruh dan saling berkaitan antar permasalahan yang satu dengan yang lain.

Kenyataannya, masyarakat Madura selalu dibanding-bandingkan dengan masyarakat non-Madura, seperti Jawa, dan lain sebagainya. Tidak jarang jika stereotipe-stereotipe negatif yang berkembang malah merugikan masyarakat Madura. Hal inilah yang menurut penulis harus diperbaiki, karena menurut penulis tidak ada yang salah dari orang Madura, karena setiap suku pastilah terdapat perbedaan. Beliau lebih  setuju jika alangkah baiknya jika perbedaan tersebut dilihat dari sisi positifnya, karena bagaimanapun juga terdapat nilai-nilai luhur arif yang membentuk setiap suku sehingga menjadi berbeda antara yang satu dengan lainnya.

Kelebihan dari buku ini, selain mengulas seputar budaya-budaya Madura serta sisi positif masyarakat Madura, beliau juga mengulas kehidupan masyarakat Madura secara sosio-historis. Mulai sejak pemeritahan Kolonial Belanda hingga Indonesia merdeka. Sehingga buku ini sangatlah cocok untuk memahami masyarakat Madura melalui pandangan historis. Sistem pemerintahan, perdagangan, hingga budaya Madura yang paling terkenal "kerapan sapi" tak luput pula dari pembahasan yang ada dalam buku ini. Menambah komplitnya pembahasan seputar orang Madura.

Selain dari segi ulasan, kelebihan dari buku ini ialah dari segi penulisan serta tata bahasa yang baik. Kumpulan-kumpulan esai ini diringkas dalam satu buku, tersusun menjadi sebuah cerita, sehingga pembaca akan merasa diajak ke dalam alur cerita yang saling menyambung.

Beliau dalam bukunya mengatakan "Segala hal yang berbau Madura seharusnya dilihat dalam segala menifestasi budayanya, sehingga tidak berkembang stereotipe-stereotipe yang justru merugikan orang-orang Madura sendiri".