Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Feminisme dalam Kajian Tafsir al-Qur'an Klasik dan Kontemporer

Judul: Feminisme dalam Kajian Tafsir al-Qur'an Klasik dan Kontemporer
Penulis: Yunahar Ilyas
Penerbit: Pustaka Pelajar, 1997
Tebal: 180 halaman
Kondisi: Bekas (cukup)
Stok kosong


Buku dengan judul Feminisme dalam Kajian Tafsir al Qur'an Klasik dan Kontemporer  ini berasal dari tesis yang diajukan ke Program Pasca Sarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam (Aqidah dan Filsafat) pada tahun 1996. Tesis dengan judul asli Isu-Isu Feminisme dalam Tinjauan Tafsir al Qur'an; Studi Kritis terhadap Pemikiran Para Mufassir dan Feminis Muslim tentang Perempuan ini mencoba mengungkap secara rinci pemikiran para mufassir dan feminis muslim tentang ayat-ayat yang berkaitan dengan konsep penciptaan perempuan, konsep kepemimpinan dalam rumah tangga dan beberapa persoalan hukum yang terkesan diskriminatif terhadap perempuan. Beliau mengutip penafsiran dari al Zamakhsyari, al Alusi, dan Said Hawa sebagai perwakilan dari tokoh mufassir bi ar ra'yi dari tiga zaman yang berbeda. Sedangkan Ashgar Ali Engineer, Riffat Hasan, dan Amina Wadud Muhsin sebagai perwakilan dari tokoh feminis muslim.

Analisis tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana konsep dan kesetaraan laki-laki dan perempuan menurut para mufassir dan feminis muslim. Kalau terjadi perbedaan, apakah penyebabanya. Apakah karena perbedaan metodologi atau akibat bias-bias tertentu. Misalnya akibat bias pandangan patriakhi masyarakat dalam kasus para mufassir atau bias feminisme dalam kasus feminis muslim tersebut. Buku yang terdiri dari lima bab ini, memaparkan beberapa isu kontroversial mengenai perempuan. Keunggulan utama dari buku ini adalah gaya pemaparannya yang sistematis dimulai dari pengertian al Qur'an dan feminisme, pemikiran para mufassir dan feminis muslim terhadap beberapa kasus, dilanjutkan oleh analisis dari Drs. Yunahar terhadap pemikiran-pemikiran tersebut sehingga mudah dipahami oleh para pembacanya.

Menurut analisis yang dilakukan oleh Yunahar Ilyas, perbedaan penafsiran antara para mufassir dan feminis Muslim terjadi disebabkan oleh latar belakang pemikiran masing-masing. Para feminis Muslim menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an dengan perspektif feminisme, sementara para mufassir tidak melakukan hal yang sama. Dan mereka juga berbeda dalam menilai kualitas hadis sebagai bayan al Qur'an. Contohnya dalam menialai hadis tentang Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim. Para mufassir yakin benar bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam karena secara eksplisit hadis menyebutkan begitu. Berbeda dengan para tokoh feminis yang meragukan hadis tersebut. Menurut mereka, semua hadis tentang penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam adalah lemah, baik dari segi sanad maupun matan. Dari segi sanad, empat orang perawinya didhaifkan oleh adz Dzahabi. Dari segi matan bertentangan dengan al Qur'an karena mengandung elemen-elemen misoginik yang bertentangan dengan konsep penciptaan manusia fi ahsani taqwim. Di sampnig itu, Riffat mengakui tidak dapat memahami relevansi statemen bahwa bagian tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang bagian atas. Cerita tentang penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam tidak lebih dari dongeng-dongeng Genesis yang pernah masuk ke dalam tradisi Islam melalui asimilasinya dalam kepustakaan hadis.

Penelitian Yunahar Ilyas ini bagaimanapun juga telah memberikan sumbangan penting bagi sebuah diskusi kontroversial yang memfokuskan pada isu-isu feminisme. Sehingga kehadiran buku ini sungguh perlu diapresiasi.