Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Lord Of The Rim: Sepak Terjang Bisnis Para Taipan

Judul: Lord Of The Rim: Sepak Terjang Bisnis Para Taipan
Penulis: Sterling Seagrave
Penerbit: Alvabet, 2015
Tebal: 405 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 120.000 blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312


Hampir 10 tahun berlalu sejak buku karya Sterling Seagraves "Lords of the Rims" (edisi Bahasa Inggris terbit tahun 1996) yang mengupas segala sepak terjang yang berada dibalik layar mengenai tumbuhnya hagemoni ekonomi China sejak dimulainya era keterbukaan dan pembangunan ekonomi Negeri itu awal tahun 1990-an. Pembaca buku ini saat pertama kali membaca buku dalam edisi versi Bhs.Inggris kini tentu sempat menyaksikan penjelamaan dari apa yang menjadi "premise" Sterling Seagraves, bahwa Negeri China akan maju menjadi "pemilik abad 21" dan menjadi suatu raksasa kekuatan ekonomi dunia dengan nilai nominal ekonomi setidaknya mencapai AS $ 9.9 trilyun pada tahun 2010 akan bisa bercokol di posisi teratas sedunia dan menggeser posisi Jepang dan AS menjadi peringkat 2 dan 3.

Pertumbuhan ekonomi Negeri China rata-rata tumbuh selalu tinggi antara 8% - 10% selama 2 dekade belakangan (1990: 13% p.a & 2004: 13%.p.a). Hebatnya lagi sementara sejumlah Negera di wilayah ASEAN yg pertengahan 1990's kala itu santer disebut sebagai "Macan Baru Ekonomi Asia" justru berjatuhan dengan munculnya Krisis Ekonomi Asia tahun 1997, Negeri China justru sanggup terus melaju kencang.

Menurut kajian Sterling ketika mulai menuliskan bukunya pada tahun 1990 ada 55 juta orang China Perantauan atau "China Overseas" -yakni cuma 4% dari total bangsa China Daratan 1,2 milyar- namun jika seluruh kekuatan ekonominya digabung dengan lintas batas-batas negara, maka seluruh nilai kekayaan China Perantauan berjumlah AS $ 450 milyar. Jumlah ini adalah 35% lebih besar dari jumlah GNP Negeri China 1990!

Dibalik layar sesungguhnya ternyata adalah para taipan bisnis China Perantauan yang berperan penting dalam membentuk semacam kongsi bisnis yang melewati batas-batas negara namun saling menjalin usaha bisnis yang saling menyokong antar sesamanya. Jalinan sistem finansial kaum China Perantauan ini terbentang di pusat-pusat keuangan dunia di seputar wilayah Samudera Pasifik mulai dari Vancouver Canada, Los Angeles USA, HongKong, Taipei, Singapore sampai dengan Negara ASEAN termasuk Indonesia.

Sederetan nama tersohor diantara pebisnis kaya raya seperti Li Ka Shing di Hongkong dan Lim Soei Liong di Indonesia sempat pernah menjadi peringkat atas orang terkaya tidak hanya di Asia Pasifik namun di dunia pada dekade 1990-an. Dan sejak tahun 1990-an saat rezim Pemerintah China mengendorkan kekakuan ideologi sosialisme-komunis serta membuka diri terhadap ideologi kapitalisme, maka maraklah kaum pebisnis China Perantauan kaya raya yang telah sukses di luar negeri ramai-ramai pulang kembali ke negeri leluhurnya untuk berbisnis sekalian menjalankan tradisi warisan budaya memuliakan kampung halaman.

Kisah-kisah dibalik keberadaan kalangan pebisnis China Perantauan inilah yang dikupas habis dalam karya tulisan Sterling Seagraves dalam buku setebal 399 lembar yang memuat 19 Bab serta 63 halaman tersendiri untuk catatan kaki disajikan menarik dengan riset investigatif yang termasuk rinci.

Ketebalan halaman buku adalah tidak mengherankan berhubung kupasan tulisan berarti menyingkap sejarah perkembangan Bangsa China meliputi rentang waktu sejak abad 11 SM s/d abad 17 sejak pertama kalinya muncul kerajaan pertama di China dan tumbuhnya ekspansi kerajaan menjadi kekaisaran yang hagemoni kekuasaannya coba mempersatukan daratan China dari ujung Utara sampai Selatan. Disinilah muncul pembahasan bermuatan menarik perihal tumbuhnya budaya, kesenjangan ekonomi dan perbenturan dikotomi budaya antara karkaterisitik Birokrat/Kekuasaan di Utara -vs- Selatan yang berorientasi Usahawan/Rantau. Termasuk cukilan kisah/kronik tentang filosofi dan tokoh-tokoh budaya, seperti Sun Tzu, kemunculan triad, kongsi bisnis, kisah-kisah pengkhianatan dalam pusaran kekuasaan kerajaan, dst.

Adanya perbenturan budaya Utara-Selatan inilah yang mengakibatkan kalangan penduduk yang hidup di propinsi belahan Selatan: Hokkien, Kwantung, Sochouw yang menyingkir dari kampung halamannya kemudian merantau sambil berniaga ke berbagai negara di seputar wilayah Pasifik,seperti; Taiwan, Hongkong, Macao, Singapore, Malaysia, dan Indonesia. Kalangan yang kemudian dikenal dengan sebutan China Perantauan atau "Overseas Chinese". Pebisnis China Perantauan ini yang setelah selama bertahun-tahun sukses menggeluti bisnis di negeri-negeri tempat bermukim masing-masing lalu muncul menjadi Taipan bisnis -atau "kaisar"- di Seputar Samudera Pasifik: "Lords of the Rim".

Akhir kata walau boleh dikata cukup terlambat, hadirnya terjemahan Bahasa Indonesia "Lords of the Rim" terbitan Penerbit Pustaka AlvaBet dengan judul "Sepak Terjang Bisnis Para Taipan" cetakan tahun 2004 tetap dapat amat berharga bagi setiap orang yang berkeinginan untuk memahami kebangkitan ekonomi dan kekuatan tersembunyi yang dimiliki oleh bangsa China hingga mampu menggerakkan roda ekonomi dengan amat luar biasa hebat dalam memasuki millenium baru Abad 21.