Jual Buku Acuh tak Acuh (Korrie Layun Rampan)
Judul: Acuh tak Acuh
Penulis: Korrie Layun Rampan
Penerbit: Jendela, 2003
Tebal: 176 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Stok kosong
Buku ini memuat sekeranjang cerpen Korrie Layun Rampan yang ditulisnya ada November 1990. Korrie menyebut cerpen-cerpennya ini sebagai karya sastra jurnalistik. Tentu itu tidak terlepas dari dunia Korrie sendiri yang juga berprofesi sebagai wartawan.
Ekologi menjadi tema segar yang mewarnai hampir seluruh cerpen Korrie. Penyu, buaya, lada, sirih, dan ikan patin, adalah nama-nama binatang dan tetumbuhan yang terdengar biasa bagi telinga kita, tetapi tidaklah demikian bagi Korrie. Banyak masalah di balik nama-nama satwa dan flora itu yang terlewatkan dari bidikan mata kita. Lewat kumpulan ini, Korrie seakan hendak menyadarkan kita akan kelangkaan dan ancaman kepunahan satwa dan flora yang menjadi sumber kekayaan Indonesia akibat eksploitasi tangan-tangan yang tak bertanggung jawab di masa Orde Baru.
Yang khas dari cerpen-cerpen Korrie adalah warna lokal yang selalu dihadirkan di sela-sela tema cinta yang hampir selalu diakhiri dengan kekecewaan. Kehidupan masyarakat yang terpencil, jauh dari hingar-bingar kota, yang masih mensakralkan nilai-nilai budaya nenek moyang mereka, dan hidup antara satwa dan rimba yang damai sangat kuat terdeskripsi dalam beberapa cerpennya.
Penulis: Korrie Layun Rampan
Penerbit: Jendela, 2003
Tebal: 176 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Stok kosong
Buku ini memuat sekeranjang cerpen Korrie Layun Rampan yang ditulisnya ada November 1990. Korrie menyebut cerpen-cerpennya ini sebagai karya sastra jurnalistik. Tentu itu tidak terlepas dari dunia Korrie sendiri yang juga berprofesi sebagai wartawan.
Ekologi menjadi tema segar yang mewarnai hampir seluruh cerpen Korrie. Penyu, buaya, lada, sirih, dan ikan patin, adalah nama-nama binatang dan tetumbuhan yang terdengar biasa bagi telinga kita, tetapi tidaklah demikian bagi Korrie. Banyak masalah di balik nama-nama satwa dan flora itu yang terlewatkan dari bidikan mata kita. Lewat kumpulan ini, Korrie seakan hendak menyadarkan kita akan kelangkaan dan ancaman kepunahan satwa dan flora yang menjadi sumber kekayaan Indonesia akibat eksploitasi tangan-tangan yang tak bertanggung jawab di masa Orde Baru.
Yang khas dari cerpen-cerpen Korrie adalah warna lokal yang selalu dihadirkan di sela-sela tema cinta yang hampir selalu diakhiri dengan kekecewaan. Kehidupan masyarakat yang terpencil, jauh dari hingar-bingar kota, yang masih mensakralkan nilai-nilai budaya nenek moyang mereka, dan hidup antara satwa dan rimba yang damai sangat kuat terdeskripsi dalam beberapa cerpennya.
){kind=link}