Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Agama, Negara dan Penerapan Syariah (Muhammad Abid Al-Jabiri)

Judul: Agama, Negara dan Penerapan Syariah
Penulis: Muhammad Abid Al-Jabiri
Penerbit: Fajar Pustaka, 2001
Tebal: 228 halaman
Kondisi: Bekas (bagus)
Terjual Cilegon


Perdebatan mengenai hubungan antara agama dan negara tidak pernah selesai, seolah persoalan tersebut menjadi persoalan abadi. Hampir setiap fase dalam sejarah sebuah bangsa selalu saja muncul persoalan ini. Meskipun di beberapa negara, utamanya negara Barat dan Eropa yang menganut sistem Demokrasi Liberal diselesaikan dengan sekularisasi, namun kembali melahirkan permasalahan-permasalahan baru dan lebih komplik. Jika demikian, persoalan mengenai hubungan Negara dan Agama pada dasarnya terletak pada masalah, apakah dalam Agama dapat diinstitusionalisasikan dalam berbagai lembaga formal, termasuk negara atau tidak? Atau apakah negara sebagai sebuah sistem sosial yang dibentuk berdasarkan kesepakatan publik harus mendasarkan dari secara ideologis kepada institusinalisasi sebuah Agama atau tidak? Jika demikian, persoalan tersebut bermuara kepada bagaimana asumsi masyarakat atau manusia terhadap Agama dan juga terhadap Negara? Asumsi tersebut berpengaruh secara masif terhadap persepsi dan sikap mereka atas posisi Agama vis-a-vis Negara, begitu pula sebaliknya.

Dalam Islampun, permasalahan Agama dan negara sangat pelik, disamping keterbatan teks yang membahas tentang keduanya lebih–lebih lagi ketika teks itu masuk dalam ranah diskursus pemikiran dan pemahan dan berbagai macam penafsiran dan interpretensi. Disaat problematika dan isu-isu baru bermunculan, seperti kita temukan akhir-akhir ini, muncullah sederetan intelektual muslim -dengan berbagai sudut pandangnya yang- berusaha untuk menggaungkan kembali jargon agung yang tertidur kurang lebih selama empat belas abad yang lalu; “Islam adalah solusi bagi segalanya“, “Islam Way of Life”, “al-Islam Huwa al-Hil”, teori ini di pelopori oleh beberapa pemikir dan pembaharu semisal Imam Hasan Al Banna, Prof. Dr. Muhamad ‘Imarah dan kawan-kawannya, mereka berusaha sekuat tenaga untuk menebang habis isu tersebut dengan berbagai macam sistem dan metodologi yang berciri khas Islami dari teori dan prakteknya. Sementara itu, dari kaum rasionalis muslim, muncullah beberapa sarjana terkenal, di antaranya Hasan Hanafi, Muhammad ‘Abid al-Jabiri, Muhammad Arkoun, Ahmad Nu’aim, Hasan Abu Turabi, Muhammad Syahrur, Khaled M. Aboe al-Fadl dan lain-lainnya yang mereka rekam lewat beberapa aksi dan karya ilmiahnya. Diantara karya tersebut adalah tulisan al-Jabiri yang mendongkrak tentang tema kenegaraan dan perpolitikan Islam yang ia tuangkan dalam bukunya al-Dîn Wa al-Daulah Wa Tathbîq al-Syarî’ah. Buku ini telah diterbitkan dalam edisi bahasa Indonesia dengan judul Agama, Negara dan Penerapan Syariah.

Penerjemah buku ini, sebelum masuk kedalam pembahasan yang diulas al-Jabiri, ia berupaya untuk menjembatani pembahasan dalam buku al-Jabiri ini dan memposisikan sosok al-Jabiri. Ia menulis bahwa al-Jabiri mempunyai proyek kebangkitan Islam melalui gagasannya dengan membongkar bangunan tradisi Islam (Turast) melalui telaah Kontemporer (Qira’ah Mu’ashirah) yang ia wujudkan dalam grand proyeknya Kritik Nalar Arab (Naqd al’Aql al-‘Arabi).

Grand proyek al-Jabiri ini yang membuahkan pandangan-pandangannya terhadap isu-isu krusial kontemporer seperti relasi agama dan negara, penerapan syariah, demokrasi dan Hak Asasi Manusia, nasionalisme Arab dan permasalahan Israel pun juga tidak luput dari komentar al-Jabiri. Dari beberapa permasalahan itulah yang mana didalam bukunya ini al-Jabiri membidik tentang relasi agama dan negara dan dikaitkan dengan implementasi hukum Islam.

Al-Jabiri merupakan seorang aktifis politik berideologi sosialis, pemikir kontemporer dari Maroko. Ia memperoleh Diploma Arabic High School setelah Maroko merdeka dan pernah menempuh pendidkan filsafat di Universitas Damaskus, Syiria, dilanjutkan di Sekolah Tinggi Filsafat Fakultas Sastra Universitas Muhammad V di Rabat, dan meraih gelar master dengan tesis tentang “Filsafat Sejarah Ibn Khaldun” (Falsafatut Târîkh ‘inda Ibn Khaldûn) di bawah bimbingan N. Aziz Lahbabi. Doktor bidang Filsafat, ia raih di Fakultas Sastra Universitas Muhammad V, Rabat, dengan disertasi yang berbicara tentang “Fanatisme dan Negara: Elemen-Elemen Teoritik Khaldunian dalam Sejarah Islam” (Al-‘Ashabiyyah wad Dawlah: Ma’âlim Nadzariyyah Khaldûiyyah fit Târikhil Islâmî). Disertasi tersebut kemudian dibukukan tahun 1971. Al-Jabiri dalam menulis selalu kreatif menelurkan ide-ide cerdas, realistis dan logis khususnya dalam menyikapi kajian-kajian keislaman kontemporer, disamping ia produktif dalam dunia tulis-menulis sampai menjelang usia senja, ia masih gemar membaca dan peka terhadap fenomena seputar umat Islam di sertai dengan kemampuannya dalam menguasai tiga bahasa: Arab, Inggris dan Prancis.