Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Elite Bisnis Cina di Indonesia dan Masa Transisi Kemerdekaan 1940-1950

Judul: Elite Bisnis Cina di Indonesia dan Masa Transisi Kemerdekaan 1940-1950
Penulis: Twang Peck Yang
Penerbit: Niagara, 2005
Tebal: 494 halaman
Kondisi: Bekas (cukup)
Terjual Jakarta


Studi tentang Indo-Cina lazimnya gagal menegaskan peran mereka sebagai borjuis dagang. Selain itu, studi-studi semacam itu cenderung menitikberatkan pada Cina peranakan dan mengabaikan Cina totok dan Cina-Cina yang bertebaran di pulau lain.

Buku Elite Bisnis Cina di Indonesia dan Masa Transisi Kemerdekaan 1940-1950 ini mengisi celah kosong tersebut dengan memusatkan bahasan secara langsung pada peran bisnis Cina dan munculnya persekutuan antara pengusaha Cina, yang sebagian besar adalah kaum totok, dengan kalangan revolusioner Indonesia. Dikuak di dalamnya bentuk persekutuan mereka yang tercermin penyelundupan-penyelundupan yang sangat berbahaya yang banyak dilakukan pada era 1940-an.

Ditulis dengan berbasis riset dokumenter dan sumber-sumber lisan, buku yang padat, referensial, dan berwawasan ini juga membuktikan -kebenaran adanya transformasi komunitas pedagang Cina pada periode tersebut, dari komunitas yang didominasi Cina peranakan berpendidikan Belanda menuju komunitas yang dikuasai oleh Cina totok yang memiliki hubungan lebih baik dengan pihak penguasa Indonesia.

Twang Peck Yang adalah mantan Lektor di Department Of Chinese Studies, National University of Singapura. Selain buku ini, ia juga menulis Internal Dynamics of Totok Chineese Politics in Indonesia, 1950-1954, yang tersimpan di perpustakaan Monash University Australia.

NB: Yang menarik dalam hubungannya dengan Bogor adalah disebut-sebutnya dua pengusaha peranakan dari Bogor yang termasuk deretan Firma terbesar di Jawa dan Sumatera dengan aset 1 juta guilder atau lebih pada tahun 1940 yaitu dua kakak beradik Tan Tek Haij dan Tan Eng Djin dengan NV Landbouw Mij Waringin yang berdiri tahun 1904 dengan aset sekitar 1 juta guilder ( hal 47 ) . Sisa kejayaannya dapat dilihat dari bangunan rumah besar dengan pagar tanaman disebelah Honda Motor di jalan Siliwangi. Perkebunannya pun masih ada di daerah Sukabumi dilanjutkan oleh keturunannya.