Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Novel Keok (Putu Wijaya)

Judul: Keok (Novel)
Penulis: Putu Wijaya
Penerbit: Pustaka Jaya, 1978
Tebal: 148 Halaman
Kondisi: Bekas (cukup)
Terjual Semarang

Diawali dengan sebuah kecelakaan mobil sedan yang menyerempet seorang pemuda sampai terjerembab ke pinggir jalan. Dengan keadaan cidera bagian lutut yang robek, meski tubuhnya taka apa-apa pemuda berdiri dengan begitu marahnya. Kemudian menghampiri pintu mobil dan membukanya dengan memaksa, seorang lelaki tua yang merasa dengan penuh kesalahan itu dihajarnya. Ia menghajar mobil itu pula dan hampir saja mobil itu terbakar kalau beberapa orang tidak memberangusnya. Polisi pun datang menyusutnya menanyakan segala hal. Akhirnya tak ada yang salah dari kejadian itu.
          
Kemudian mobil sedan melanjutkan perjalan bersama istri yang duduk di sampingnya sembari mencari bengkel dengan kaca yang pecah dan mobil yang tak karuan. Di tengah perjalanan orang tua itu menggerutu “mengapa pemuda itu memukul saya”. Selain itu berbagai soal lain merubung kepala orang tua itu. Yang paling sedih adalah soal perkawinannya, yang menuntut perceraian. Beberapa jam kemudian nafas oerang tua itu tak terhembus lagi. Kematian menjumpai lelaki tua itu. Kesedihan melanda istrinya. Janda, gelar wanita itu sekarang.
          
Janda yang hidup dengan banyak rintangan dan halangan mengujurinya. Banyak kisah yang dialami wanita tersebut. Dengan penuh rasa sedih dan penyesalan.
          
Buku itu menceritakan kehidupan sejoli yang terombang-ambing. Kemudian cerita itu merujuk pada kisah hidup janda yang telah ditinggal suaminya mati. Setelah kematian suaminya, janda yang beranak tujuh itu hidup penuh rasa kesedihan. Janda beranak tujuh kelihatan sperti orang yang tak waras lagi. Pada suatu malam di perempatan jalan yang sunyi, ia menanggalkan pakaiannya. Telanjang bugil ia meneruskan langkahnya menuju daerah kota. Menghadap walikota adalah tujuan wanita itu. Ingin protes hanya karena kematian suaminya yang tak tertolong. Protes itu tercapai.
           
Wanita itu menjadi bingung setelah beberapa orang menasihatinya, menyindirnya, mengata-ngatanya ,dll. Kemudian wanita itu ingin mencabut tuntutannya lagi...
          
Di akhir cerita wanita itu terserempet sebuah truk. Dan akhirnya meninggal pula. Cerita itu memberikan banyak pesan moral. Cerita itu mengajak pembaca agar tidak seenaknya sendiri, mementingkan diri sendiri, tidak bertindak nekad, dan agar saling peduli terhadap sesama manusia.