Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Bung Karno: Negara Nasional dan Cita-Cita Islam

Judul: Bung Karno: Negara Nasional dan Cita-Cita Islam
Penulis: Soekarno
Penerbit: Vision03, 2003
Tebal: 32 Halaman
Kondisi: Bekas (cukup)
Terjual Tegal

Sebagai seorang yang berasal keturunan Ayah seorang priyayi Jawa dan Ibu dari Hindu bali, tapi pemahaman Bung karno tentang Islam sangatlah kuat, ada yang mengatakan H.O.S Tjokoroaminotolah guru agamanya dan ada juga yang mengatakan K.H. Ahmad Dahlan yang mengajarkan Bung Karno tentang islam, tapi memang tidak banyak orang yang tahu siapa guru sebenarnya.

Bung Karno termasuk pemikir islam yang cukup baik pemikirannya, tidak aneh-aneh dan tidak mencampurkan agama dengan yang lainnya, moderat dan tidak liberal, karena beliau tahu persis dasar pijakan islam itu adalah Al qur’an dan Hadist.

Pemikirannya tentang Cita-cita Islam sangatlah konfrehensif pada Kuliah Umum di depan civitas Akademika Universitas Indonesia pada tahun 1953, untuk merenungkan kembali sendi-sendi dasaryang menjadi bangunan Republik Indonesia :

“Apakah ada Cita-cita Islam? Marilah aku mulai mengupas dari belakang beberapa soal mengenai Negara nasional dan Cita-cita Islam. Apakah ada Cita-cita Isalam? Sekali lagi jawab dengan tegas: Ya ada!

Islam mempunyai cita-cita. Islam mempunyai macam-macam cita-cita mengenai ketatnegaraan, punya cita-cita mengenai kehidupan rohani khususnya sudah barang tentu punya. Tentang hal ini, Saudara-saudara, terutama sekali didalam kalangan kaum intlektual masih banyak kesalahan pemahaman.

Masih sering kita mendengar ucapan : “Jangan dibawa agama didalam urusan Negara, janganlah dibawa agama didalam hal politik, ini adalah tidak sesuai dengan Islam. Islam bukanlah apa yang dinamakan orang satu privaat zaak (urusan pribadi). Islam tidak mengenal batas antara apa yang biasa disebutkan “Agama” dengan kehidupan kemasyarakatan, hidup kenegaraan. Islam bukan satu urusan Istana.

Islam adalah satu hal yang menurut pemeluknya , menurut Nabinya, menurut kitab sucinya Al-Qur’an, satu hal yang mengenai , boleh dikatakansegala hubungan antara manusia dengan Tuhan dan antara manusia dengan manusia. Ucapan agama adalah privaat zaak, sebagaimana yang aku katakan tadi, tidak sesuai dengan Islam. Islam adalah bukan sekedar satu cara hidup melulu untuk itu, Tidak. Di dalam pengertian Islam dikatakan bahwa Islam adalah suatu Way of Life. Islam is not merely a religion — bukan sekedar satu agama — but Islam is way of life. Satu hal yang mengenai hidup dari pemeluk-pemelukseluruhnya. Maka oleh karena itu, saudara-saudara yang menuntut ilmu, hal Islam– kalau memakai perkataan T.M. Usman — menurut ilmu “Islamologi”, maaf…bagi saya istilah Islamologi kurang tepat, bagi saudara-saudara yang menuntut ilmu mengenai Islam.

Maka saudara-saudara mengetahui bahwa di dalam Islam, agama Islam banyak sekali hal-hal yang menurusi sesuatu keadaan. Ada yang mengenai kehidupan Rohani, ada yang mengenai kepercayaan, tetapi ada pula yang mengenai bagaimana mengurus tata cara perkawinan, bagaimana mengurus utang-piutang, bagaimana cara menurus kemasyarakatan.

Dari sekelumit ceramah yang diberikannya dihadapan para mahasiswa UI ini dapatlah kita bayangkan, betapa dalamnya pengetahuan beliau tentang Islam, kayanya wawasan beliau tentang berbagai hal, itu semua dikarenakan beliau sangat gemar membaca, beliau juga menguasai berbagai macam bahasa, inilah yang memperkaya pengetahuannya tentang berbagai hal, termasuk juga tentang agama Islam.

Pengetahuan Bung Karno tentang perjuangan Rasulullah Salallahu’alaihi wasalam pun cukup faham, beliau bisa membagi fase Periode perjuangan Rasulullah Salallahu’alaihi wasalam menjadi dua fase, Perode Madinah dan Periode Mekkah, dan ini diulas secara mendetail dihadapan para mahasiswa UI tersebut.