Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Islam yang Saya Amati: Perkembangan di Maroko dan Indonesia

Judul: Islam yang Saya Amati: Perkembangan di Maroko dan Indonesia
Penulis: Clifford Geertz
Penerbit: Yayasan Ilmu Sosial, 1982
Tebal: 165 halaman
Kondisi: Bekas (cukup)
Terjual Malang

Dalam buku “Islam yang Saya Amati”, Clifford menganalisa sikap keberagamaan umat beragama. Dua ungkapan menarik yang ia gunakan: Adanya sikap “memeluk agama” (religious mindedness) dan “dipeluk agama” (religiousness). Religious-mindedness, yang lebih menonjolkan kepercayaannya daripada isi kepercayaan itu sendiri, sesungguhnya merupakan suatu simbol, mungkin simbol yang paling logis, terhadap jenis kesangsian. Dipeluk agama (religiousness) mengandaikan kebalikan dari yang di atas. Sikap beragama layaknya komunitas atau koloni yang terjajah. Pengiman sikap kedua ini memposisikan dirinya sebagai diri yang tertindas.

Selain itu Clifford juga menganalisa bagaimana perkembangan agama di Maroko dan Indonesia. Bagi orang indonesia, Maroko mungkin tidak seterkenal negara Afrika Utara seperti Mesir dan Libya. Maroko baru resmi berhubungan dengan indonesia 50 tahun lalu. Sebagaimana lazimnya hubungan itu ditandai lewat pendirian kedutaan besar. Maroko mempunyai kantor kedutaan di jakarta.

Maroko dan Indonesia memiliki kesamaan dalam hal penganut agama. Maroko yang terletak di wilayah Maghribi termasuk negara dengan mayoritas penduduk memeluk agama islam. Indonesia sendiri adalah negara muslim terrbesar di dunia. Meskipun begitu, corak kehidupan beragama dua negara tersebut berbeda. Clifford Geertz mencatat pengalamannya tinggal dan meneliti di kedua negara. Menurutnya, umat islam di Maroko lebih “fanatik”, semangat menggelora, berani, dibandingkan Indonesia yang bersifat “kebatinan, tenang, perasa”. Walaupun penelitian ini diterbitkan akhir 1960an, tidak dapat disangkal, apa yang dikatakan Geertz masih mendekati realita di masa kini. Praktek kehidupan beragama di Indonesia misalnya lebih toleran dan berpandangan moderat. Hal ini bisa dilihat dari hubungan antaragama yang harmonis di dalam negeri. Kaum minoritas di Indonesia hidup damai.

Jadi, salah satu manfaat buku ini ialah mengetahui penelitian agama yang dilakukan clifford melalui pendekatan antropologis, dalam buku ini juga clifford membahas sedikit tentang penelitiannya yang terdahulu mengenai pembagian agama kedalam tiga kelompok yaitu santri, abangan dan priyayi, meskipun pembahasannya padat tetapi sangat menarik untuk dibaca karena isinya sangat bermanfaat, oleh karena itu, buku ini layak dibaca oleh semua kalangan.