Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Kesultanan Banjarmasin Pada Abad Ke-19

Judul: Kesultanan Banjarmasin Pada Abad Ke-19: Ekspansi Pemerintah Hindia-Belanda di Kalimantan
Penulis: Ita Syamtasiyah Ahyat
Penerbit: Serat Alam Media, 2010
Tebal: 298 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 70.000 (blm ongkir)
Order: SMS 085225918312


Hingga pertengahan abad ke-17, menyusul runtuhnya pusat perdagangan di pantai utara Jawa seperti Demak, Tegal, dan Jepara, Banjarmasin tumbuh sebagai pelabuhan dagang yang ramai karena semakin banyak disinggahi oleh pedagang dari daerah sekitarnya dan luar Kalimantan dalam usaha untuk mencari pelabuhan bebas. Belakangan, berdatangan pula orang-orang VOC Belanda dan Inggris untuk mencari lada. Alhasil, posisi Banjarmasin pun berubah menjadi pelabuhan dan sumber penghasilan lada yang penting di Asia.

Kontak pertama Kesultanan Banjarmasin dengan VOC terjadi pada tahun 1635 lewat sebuah perjanjian, yang antara lain berisi masalah pembelian lada, bea cukai, dan bantuan VOC untuk menaklukan kembali Pasir dan Kutai serta melindungi Banjarmasin dari serangan ekspansi Kerajaan Mataram. Namun, Belanda ternyata tidak hanya menggunakan perjanjian ini untuk mendapatkan hegemoni perdagangan dan perniagaan laut, melainkan juga untuk turut campur tangan dalam urusan pemerintahan Kesultanan Banjarmasin. Alhasil, kesultanan yang berdiri sejak abad ke-16 ini pun mulai mengalami pelemahan, apalagi juga ditingkahi oleh konflik internal yang berkepanjangan. Puncaknya adalah dihapuskannya Kesultanan Banjarma-sin oleh Belanda dan menjadikannya sebagai wilayah Pemerintahan Hindia-Belanda pada tahun 1860. Kendati kemudian muncul perlawanan yang semakin meningkat terhadap Belanda dengan dipimpin, antara lain, oleh Pangeran Antasari, Demang Leman, dan Haji Nasrun, yang dikenal dengan "Perang Banjarmasin", semua itu pada akhirnya dapat dikalahkan Belanda berkat penggunaan senjata dan politik adu domba.

Dalam buku ini, penulis berusaha mengetengahkan pemaparan secara komprehensif dan bernas perjalanan perkembangan Kesultanan Banjarmasin hingga menjadi salah satu kerajaan yang penting di Nusantara, persinggungannya dengan dunia luar, dinamika hubungannya dengan kekuasaan Belanda, yang membawa kepada kehancuran dirinya, hingga perlawanan rakyat Banjarmasin atas ekspansi kolonialisme Pemerintah Hindia-Belanda di Kalimantan pada abad ke-19.