Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buku Mencari Hakikat Agama: Panduan Rasional Bagi Manusia Modern

Judul: Mencari Hakikat Agama; Panduan Rasional Bagi Manusia Modern
Penulis: Muhammad Husaini Behesyti
Penerbit: Arasy Mizan, 2003
Tebal: 135 halaman
Kondisi: Bagus (stok lama)
WA 085225918312

Hidup tanpa agama adalah ibarat kapal tanpa nahkoda, tidak jelas arah dan tujuannya, mudah terombang-ambing oleh ombak, dan akhirnya karam. Manusia, siapa pun dia, membutuhkan kehadiran agama sebagai pegangan, penuntun, dan pandangan hidup yang mengarahkannya kepada tujuan mulia. Menurut Behesyti, manusia yang tidak memiliki pandangan hidup selalu berada dalam kecemasan dan kebimbangan. Oleh karena itu, menjadikan Islam sebagai pandangan hidup adalah tindakan utama.

Buku Mencari Hakikat Agama ini berisi buah pikiran berharga dari Behesyti tentang Islam sebagai pandangan hidup manusia modern. Sebagian besar ditulis ketika dia mengasingkan diri ke Jerman (1963-1970). Dalam buku ini, Behesyti mengurai kemunculan agama. Ada tiga teori tentang kemunculan agama: agama adalah produk dari rasa takut, agama diciptakan oleh kondisi ekonomi dan ikatan sosial, dan agama diciptakan oleh semangat mencari keadilan. Dengan gamblang, dia menganalisis ketiga teori ini, lalu mengakhirinya dengan menjelaskan kemunculan Islam.

Secara mendalam, Behesyti juga menjelaskan hal-hal sebagai berikut:
* Hubungan iman dan pandangan hidup manusia.
* Proses pencarian dan pembentukan keyakinan beragama.
* Masa depan agama dalam kehidupan manusia modern.

Muhammad Husaini Behesyti mendapatkan dasar-dasar kecendekiawanannya di Qum Iran, di bawah bimbingan ulama terkemuka, antara lain ''Allamah Thabathaba''i dan Murtadha Muthahhari. Pada masa rezim Syah, doktor dalam bidang filsafat teologi ini, terpaksa mengasingkan diri ke Hamburg, Jerman, karena aktivitas politiknya. Pada periode ini pula, dia sempat bergabung dengan Imam Khomeini di Paris. Sepulangnya dari Paris, dia memainkan peran penting dalam merancang Revolusi Islam. Atas perintah Imam, dia membentuk dan memimpin dewan revolusi hingga revolusi mencapai kemenangan. Pascarevolusi, dia duduk di pemerintahan sebagai Menteri Kehakiman dan Ketua Mahkamah Agung. Dia terus menjalani tugas hingga suatu malam, 28 Juni 1981, ketika sedang berceramah, dia terbunuh oleh ledakan bom.
Pesan Sekarang