Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Sihir Rendra: Permainan Makna

Judul: Sihir Rendra: Permainan Makna
Penulis: Sapardi Djoko Damono
Penerbit: Pustaka Firdaus, 1999
Tebal: 277 Halaman
Kondisi: Bekas (cukup)
Harga: Rp. 70.000 (blm ongkir)
Order: SMS 085225918312


Sapardi menyebut buku ini "catatan kaki atas perkembangan puisi Indonesia". Itu saja sudah membuat buku ini menarik. Sebab, "perkembangan puisi Indonesia" tentu sebuah frasa yang menyangkut rentang waktu sangat panjang. Meski kumpulan tulisan -bukan buku utuh- nama Sapardi, penyair, doktor, dan guru besar Universitas Indonesia, membuat buku ini punya nilai lebih.

Sapardi memulai telaahnya dari hasil sastra selepas Proklamasi Kemerdekaan sampai 1949. Dalam bab "Puisi di Masa Revolusi" itu, ia hendak menjawab pertanyaan, puisi macam apa yang dihasilkan penyair kita dalam masa empat tahun pertama yang melahirkan "Indonesia". Kesimpulannya, sastra (atau puisi) kita pada dasarnya adalah sastra yang terbit di koran dan majalah, tidak dalam bentuk buku.

Lalu, Sapardi menukik ke sejumlah puisi dan penyair penting Indonesia, seperti Chairil Anwar, Rendra, Abdul Hadi W.M., Linus Suryadi Ag, dan Emha Ainun Nadjib. Ia juga tak lupa melongok beberapa puisi penting yang terbit tahun-tahun terakhir. Misalnya kumpulan puisi Fragmen Malam-nya Wing Karjo, Asmaradana Goenawan Mohamad, serta Dan Kematian Makin Akrab Subagio Sastrowardoyo.

Sapardi melihat masih adanya ketegangan antara keberaksaraan dan kelisanan dalam puisi Indonesia mutakhir. Para penyair, yang sepenuhnya tumbuh dalam tradisi cetak, justru memiliki dorongan kuat untuk melisankan apa yang sudah disuratkan. Mereka, layaknya penulis naskah lakon, sering menyiapkan teks tertulis untuk suatu pertunjukan pembacaan puisi. Bagi Sapardi, kecenderungan itu mengisyaratkan belum masuknya secara penuh puisi kita ke dalam keberaksaraan.

olhe: Krisnadi Yuliawan