Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Kesalehan Multikultural: Ber-Islam Secara Autentik-Kontekstual di Aras Peradaban Global

Judul: Kesalehan Multikultural: Ber-Islam Secara Autentik-Kontekstual di Aras Peradaban Global
Penulis: Abdul Munir Mulkhan
Penerbit: PSAP, 2005
Tebal: 270 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Stok Kosong


Kehidupan sosial yang sudah mengglobal telah melahirkan efek sosiologis maupun psikologis terhadap kehidupan masyarakat. Problematika yang kompleks menghantui manusia abad modern ini dengan berbagai ketimpangan yang seolah diakibatkan kemajuan yang dicapai manusia itu sendiri. Tersebutlah kesenjangan ekonomi, ketimpangan antara yang menguasai dan dikuasai, konflik sosial yangberkepanjangan, marjinalisasi kaum perempuan dan banyak lagi. Permasalahan tersebut seolah tambah rumit dengan dampak globalisasi yang menghantui khususnya dunia ketiga.

Anthony Giddens, teoritisi sosial asal Inggris menilai dunia yang kita huni ini seiring dengan kemajuan yang diraihnya, ternyata membawa dampak lain yakni ancaman atas kehidupan itu sendiri. Tentunya hal ini mengancam kehidupan beragama, yang mana selama ini menjadi petunjuk soluif terhadap segala permasalahan yang dihadapi manusia. Kini dengan arus dunia yang begitu cepat serta kehidupan sosial yang multikultural, menambah kompleksitas permasalahan yang dihadapi manusia. Seolah hidup dihantui dengan persoalan tiada henti. Agama pada titik ini diposisikan sebagai rujukan. Ada yang kembali merenungi hakekat agama dalam religiusitaanya sendiri, ada juga yang menjadikannya acuan untuk memfilterisasi diri dari cobaan tersebut. Namun nampaknya hanya sedikit yang menyadari, bahwa dalam posisi ini yang seharusnya disadari adalah bagaimana menumbuhkan keshalehan dalam keberagamanaan tersebut dalam dimensi kebersamaan. Artinya dunia dengan kemajemukannya membutuhkan religiusitas yang memahami akan keberagaman, baik multikultural agama, etnis maupun budaya.

Hal inilah yang coba diungkapkan oleh Abdul Munir Mulkan dalam buku ini. Tulisan yang menjadi hasil perenungannya selama aktif di organisasi Muhammadiyah ini mencoba mengajak kita semua untuk menyadari bahwa dunia ini membutuhkan kesadaran manusia untuk menyadari akan keberadaan yang lainnya (the others). Keshalehan dimaknainya tidak hanya semata religius dalam ibadah yang menghubungkannya langung dengan pencipta. Tetapi bagaimana kesalehan tersebut juga dapan dimaknai dalam dimensi kebersmaan. Yakni upaya konkrit untuk memberikan solusi terhadap ketimpangan ekonomi, konflik sosil, permasalahan perempuan, hingga masalah kebangsaan dan perdamaian global.

Misi kemanusiaan menjadi tolak ukur yang sangat penting bagi penulis, untuk mengukur kadar kesalehan seseorang. Karena itu misi dakwah mulai dikembangkan ke arah fungsi-fungsi kemanusiaan dengan tujuan menunjukkan kebagusan ajaran Islam. Sementara konversi keagamaan diletakkan pada proses alami selain diserahkan pada otoritas takdir. Muncul tafsir baru hubungan sosial komunitas Muslim dengan beragam etnis, bangsa dan kepemelukan agama yang bisa diletakkan dalam perspektif multikulturalisnme. Inilah fokus utama buku kumpulan artikel ini seperti terlihat dari judul “Kesalehan Multikultural”. Hlm:10.

Bagi penulis, kesalehan seseorang perlu termanifest dalam kehidupa sosial kemanusiaannya. Tidak cukup seseorang dikatakan religius hanya dilihat dari hal-hal yang profan. Praktik kesalehan merupakan pembuktian kepedulian bagi yang menderita akibat kelaparan, ketakutan, dan ancaman teror. Inilah makna hakiki kesucian ruh sebagai akar penciptaan manusia. Tujuan kesalehan agar umat manusia bebas dari berhala duniawi ketika keberagamaan bukan sekedar ritus yang hanya penting bagi Tuhan Yang Mahasuci, tetapi bagi sesama di luar batas kepemelukan agama, etnisitas, dan ideologi politik. hlm: 12

Buku ini serasa penting untuk menjadi renungan di saat kondisi sosial yang belum stabil dengan berbagai ketimpangannya. Serta seyogyanya mampu menjadi acuan akan kesalehan keberagamaan di tengah kondisi yang serba majemuk, ditambah dengan teror yang mengatas namakan pembelaan atas Tuhan.

Buku ini sangat penting bagi mereka yang ingin menyadari betapa keimanan tidak mesti dimonopoli oleh tafsir tunggal yang merasa kebenaran hanya dalam dimensi tunggal untuk Tuhan, tetapi juga dalam dimensi ke-manusia-an manusia.

Buku ini terbagi ke dalam tiga bagian. Bagian pertama, bersisi tulisan-tulian yang membongkar makna di balik keimanan seseorang di tengah masyarakat yang plural. Kesalehan dimakanai oleh penulis dalam dimensi humanisasi dengan berbagai agenda-agenda sosial dari keberagamaan.

Bagian Kedua, berisi bagaimana religiusitas mampu memberikan solusi terhadap belbagai permasalah yang dihadapi manuis dizaman modern ini. Permasalah seperti korupsi, matinya etika beragama, maraknya kekerasan hingga masalah lingkungan hidup menjadi pembahansan penulis.

Bagian ketiga, yakni berisikan bagaimana strategi dawah sebuah kesalehan dalam menghadapi tantangan global. Penulis dalam bagian ini mencoba mengajak kita semua untuk mengusung strategi dengan cara dakwah dan pendidikan multikultural. Dimana kemajemukan dimaknai dalam dimensi kebersamaan dalam keberagaman. Adakah tulisan ini akan membawa dampak dan signifikansi positif terhadap masyarakat dalam memaknai realitas kesalehannya? ini akan dibuktikan ketika anda mulai menelusuri makna-makna yang ditinggalkan melalui jejak-jejak penulis dalam buku ini. Selamat membaca!

Oleh: Muhammad Faris A.