Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Meretas Kesarjanaan Kritis Al-Quran: Teori Hermeneutika Nasr Abu Zayd

Judul: Meretas Kesarjanaan Kritis Al-Quran: Teori Hermeneutika Nasr Abu Zayd
Penulis: Moch Nur Ichwan
Penerbit: Teraju, 2003
Tebal: 236 Halaman
Kondisi: Bekas (cukup)
Stok kosong

Nasr Abu Zayd dianggap telah menghancurkan monopoli studi Al-Quran yang selama ini secara tradisional dikuasai oleh para ulama. Sebagai seorang linguis dan kritikus sastra, Abu Zayd mengembangkan sebuah teori hermeneutika Al-Quran yang didasarkan atas teori-teori linguistik dan kritis sastra kontemporer. Penerapan teori-teori ini menyebabkannya berpandangan bahwa Al-Quran sebagai sebuah teks manusiawi (textus receptus), kendatipun ia mempunyai asal muasal ilahiah. Proposisi yang paling penting yang dia lontarkan dalam hal ini adalah bahwa "Al-Quran adalah sebuah produk kultural", karena ia menggunakan bahasa kultural, yakni bahasa Arab dan terbentuk dalam, serta merefleksikan, sebuah konteks kultural tertentu. Dalam hal ini Abu Zayd telah meretas kesarjanaan kritis Al-Quran melalui teori hermeneutikanya.

Kematian tuhan sebagai penulis kitab suci, secara tidak langsung dapat kita jumpai dalam buku ini. bukan berarti tuhan tidak ada. keberadaan tuhan sebagai penulis kitab suci dapat mengganggu obyektifitas si pengarang. sehingga Abu Zayd membunuh tuhan dalam buku ini dengan rasionalitas yang runut dan hati-hati. mungkin mirip dengan apa yang dipikirkan oleh adonis.

"Buku ini mampu mengungkap aspek-aspek penting dari teori dan metodologi interpretasi Nasr Abu Zayd."
Jane D. McAuliffe, Profesor Islamic Studies pada Georgetown University dan editor utama The Encyclopaedia of the Qur'an

"... kajian saudara Ichwan ini mempunyai banyak arti penting dan selayaknya dibaca secara lebih luas."
Gerad G. Wiegers, Department of the History of Religions and Comparative Religion, Universiteit Leiden.

"Ketika mengkaji Al-Quran, selalu muncul ketegangan kreatif antara pesan universal dan pemahaman partikular, antara pendekatan ilmiah-objektif, dan semangat subjektif-ideologis, antara dorongan spiritualitas dan ligalitas formalistik."
Komaruddin Hidayat, Guru Besar Filsafat UIN Jakarta.

"Buku ini mengkaji pemikiran Nasr Abu Zayd, yng mengembangkan analisis isi (content analysis) ke analisis wacana (discourse analysis) dalam studi tafsir Al-Quran, cukup menarik minat arah pemikiran (para pemikir) Islam kontemporer."
Amin Abdullah, Rektor IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

"Buku ini menyajikan gagasan baru dan segar yang patut diapresiasi oleh pemerhati studi Al-Quran."
M. Galib M, Dekan dan Dosen Tafsir Fakultas Ushuluddin IAIN Makassar.

"Pembacaan saudasra Ichwan yang luar tentang Abu Zayd dan Hermeneutika Al-Quran dalam buku ini menjadikan dirinya otoritatif untuk membahas kedua subjek tersebut."
Ilham B. Saenong, Penulis Hermeneutika Pembebasan, TERAJU, 2003