Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Gerpolek: Gerilya Politik Ekonomi

Judul: Gerpolek: Gerilya Politik Ekonomi
Penulis: Tan Malaka
Penerbit: Djambatan, 2000
Tebal: 111 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Stok Kosong


Ternyata kekhawatiran tentang ekonomi yang "menjajah" bangsa sudah diperkirakan Tan Malaka, sehingga buku ini tercipta. Pada masa buku ini dibuat, Indoneisa dalam keadaan membangun bangsa. Perbaikan, pembangunan dalam berbagai sektor, terutama segi ekonomi dan politik, diganyangkan ke seluruh Indonesia. Namun, agresi militer Belanda menghambat semua itu dengan tujuan merebut kembali Indonesia sebagai negara jajahannya. Buku ini menggambaran bahwa perang akibat agresi ini bukan hanya milik para tentara saja, tetapi seluruh rakyat. Perang yang ungkap bukan hanya sekedar perang fisik, tetapi juga sal kemandirian dalam membangun bangsa. Dalam buku ini, Tan Malaka menghimbau seluruh rakyat Indonesia agar tidak bergantung pada bangsa lain.

Kita telah merdeka dan negara mana saja yang melanggar kemerdekaan kita itu adalah negara agresor yang harus diboikot dan diperangi...?

Dulu, Tan Malaka merisaukan makin menciutnya wilayah Republik dengan berdirinya berbagai negara boneka bentukan Belanda. Kaum kapitalis, kolonialis, dan imperialis berhasil mengacaukan perekonomian dan keuangan Republik Indonesia.

Karenanya, Tan Malaka tidak mengenal kompromi dengan kekuatan kolonialisme dan imperialisme. Ia tidak menyetujui perundingan dengan lawan. Ia menganggap berunding adalah sikap mengorbankan kedaulatan dan kemerdekaan rakyat.

Gerpolek merupakan buku yang dikonsep dan ditulis oleh Tan Malaka ketika dirinya meringkuk di penjara Madiun. Buku ini ditulis tanpa dukungan informasi kepustakaan apapun. Selain hanya mengandalkan pengetahuan, ingatan, dan semangat kepemimpinan untuk tetap memikirkan kelangsungan kemerdekaan Republik tercinta.

Kini, di zaman modern, kata “merdeka� seperti telah tergerus dalam pengertian yang semua. Campur tangan pihak asing dan kepentingan pribadi telah mengalahkan semangat proklamasi. Karena itu, tulisan ini masih relevan untuk disimak. Melalui karya besarnya ini, Tan Malaka menyatakan sikap tentang politik dan ekonomi. Baginya hanya satu:  Merdeka haruslah 100%!