Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Prinsip dan Dasar Hermeneutika Al-Quran Kontemporer

Judul: Prinsip dan Dasar Hermeneutika Al-Quran Kontemporer
Penulis: Dr. Ir. Muhammad Shahrur
Penerbit: Elsaq Press, 2004
Tebal: 341 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 80.000 (belum ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312



Wacana pemikiran tentang keislaman di dunia Arab-Islam semakin berkembang setelah sekian lama mengalami stagnasi yang telah menyebabkan kaum muslimin mengalami kemunduran. Namun kadang dengan maraknya pemikiran yang ditawarkan olah para cendikiawan Islam telah mengundang perdebatan yang tidak sehat.

Hal itu sangat wajar karena wacana keilmuan di dunia Arab selalu saja dibatasi oleh ideologi yang mereka anut, sehingga jika ada 'paham baru' maka mereka sama-sama mencurigainya. Sebut saja, misalnya, Abid Al Jabiri, Muhammad Arkoun, Fazlurrahman, Nasr Hamid Abu Zaid, dan Muhammad Shahrur, dimana mereka semua mendapat kritikan yang pedas gara-gara melontarkan ide – ide yang berbeda dengan kebanyakan orang.

Nasr Hamid Abu Zaid telah mendapat pengalaman pahit gara-gara buku "Kritik Wacana Agama (Naqd al-Khitab al-Dini)" berisi tentang kritikan yang tajam terhadap wacana keagamaan di dunia Arab, khususnya mengenai pembacaan Al- Quran yang –katanya-- hanya sebatas pembacaan yang diulang-ulang (Al Mutakarrirah), tidak ada pemaknaan yang kontekstual.

Dalam buku "Al-Kitab Wa al-Qur'an: Qiro'ah Mu'ashirah" yang telah diterjemahkan menjadi "Prinsip dan Dasar Hermeneutika Al-Qur'an Kontemporer" buah tangan Muhammad Shahrur ini telah memperkuat pendapat Nashr Hamid Abu Zaid walau pendekatannya agak berbeda. Hal itu disebabkan background Shahrur sebagai ahli teknik dan sains. Setelah itu dia menekuni filsafat dan linguistik yang kemudian memfokuskan penelitiannya pada studi Al-Qur'an.

Al-Qur'an, bagi Shahrur, mempunyai dua sisi kemukjizatan apabila dilihat dari aspek linguistik, yaitu sastrawi dan ilmiah. Dalam aspek sastrawi beliau menggunakan pendekatan deskriptif-signifikatif-yaitu melalui teori sastra dan gramatika, dan aspek ilmiahnya menggunakan pendekatan historis-ilmiah-merujuk pada asbab an-Nuzul (sebab turunnya ayat). Adapun terhadap ayat-ayat hukum beliau menggunakan teori limit (Nazariyat al-Hudud), yaitu batas-batas ketentuan Allah yang tidak boleh dilanggar, tapi di dalamnya terdapat wilayah ijtihad yang bersifat dinamis, fleksibel, dan elastis.

Bagi Shahrur, semua ayat dalam al-Qur'an bisa dipahami secara pluralistik, maknanya bisa berubah sesuai dengan ruang dan waktu, tidak mesti bermakna satu, yaitu ketika ayat itu turun. Sebenarnya yang dia inginkan dalam pembacaan ayat-ayat muhkamat bersifat produktif dan prospektif (qira’ah muntijah), bukan pembacaan repetitif dan restrospektif (qira’ah mutakarrirah).

Buku terjemahan ini merupakan buku pertama yang baru diterjemahkan sepertiga dari buku aslinya yaitu, Al-Kitab wa al-Qur'an:Qira'ah Mua'shirah, yang terdiri dari enam sub bab pokok, di antaranya perbedaan antara al-Qur'an, al-Kitab, al- Furqan, dan ad-Dzikr. Dan juga tentang Al Qur'an dan Sab'ul Matsani (tujuh ayat pembuka surat dalam al-Qur'an), kemudian tentang pembedaan antara kenabian dan kerasulan, konsep inzal dan tanzil, serta kemukjizatan al-Qur'an dan pentakwilannya.

Ia telah menolak sinonimitas dalam al-Quran, karena setiap kata mempunyai karakter dan makna tersendiri yang tidak bisa diartikan sama. Begitu juga kata al- Qur'an, al-Kitab, al-Furqan, dan ad-Dzikr yang mempunyai arti tersendiri walau semuanya merujuk pada satu kesatuan.

Buku ini begitu komprehensif, karena bukan hanya penafsirannya yang dia tulis tapi juga metodologinya, sehingga kita bisa meneliti apakah penafsirannya itu sesuai atau tidak dengan metodologi yang dia gunakan. Inilah kelebihan dan perbedaan buku Shahrur dari buku-buku lain yang membahas tentang Al-Qur'an.

Karya ini begitu monumental dan memancing kontroversial di dunia Arab-Islam bahkan di dunia Islam pada umumnya. Karena sesungguhnya buku ini merupakan penafsiran ulang (reinterpretasi) ayat-ayat al-Qura'n yang dia sesuaikan dengan perkembangan zaman dimana dia bercermin pada karya-karya sebelumnya.

Buku ini patut dibaca bagi siapapun yang ingin menggali ilmu-ilmu al-Qur'an karena selain kualitas buku ini sendiri yang menggunakan perspektif baru, juga didukung terjemahannya yang baik yang memudahkan kita untuk memahami proses transfer pengetahuan dari teks aslinya.