Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Menari di antara Sawah dan Kota: Ambiguitas Diri Petani-petani Terakhir di Yogyakarta

Judul: Menari di antara Sawah dan Kota: Ambiguitas Diri Petani-petani Terakhir di Yogyakarta
Penulis: Imam Setyobudi
Penerbit: Indonesiatera, 2001
Tebal: 256 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 35.000 (blm ongkir)
Order: SMS 085225918312



Nasib petani bisa diumpamakan sebagaimana penerimaan kita akan realitas bahwa bumi mengitari matahari atau berjalanannya waktu dari siang menjadi malam. Suatu wacana yang diabaikan bukan karena penting atau tidak pentingnya tetapi lebih karena dipandang tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk mengubah wacana tersebut. Padahal, sebagaimana perubahan paradigma dari bumi sebagai pusat dan matahari mengitari bumi ke paradigma baru bumi mengitari matahari, bisa jadi masih banyak wacana yang bisa diangkat dari kehidupan petani. Boleh jadi sebelum semuanya menjadi terlambat, yakni ketika petani punah digerus zaman. Buku ini adalah satu tawaran baru wacana petani di era urbanisasi dan modernisasi sekarang ini. Dengan sudut pandang antropologis yang menempatkan petani dalam konteksnya sebagai manusia, bukan sebagai sekumpulan massa tetapi sebagai individu yang memiliki komunikasi dengan ruang hidupnya. Hipotesisnya adalah bagaimana sebuah ruang tempat petani menjalin interaksi sosial ditafsirkan, diproduksi, dan direproduksi kembali.

Buku ini merupakan hasil skripsi penulis yang dibukukan.seeting lokasi diambil di Jogjakarta. diungkapkan dalam bahasa yang puitis, penulis mengajak ita menyelami perubahan sosial desa yang perlahan mengkota. Dalam penelitiannya, penulis berkesimpulan bahwa petani telah mengalami keterasingan dengan lingkungannya yang mulai modern. Sementara sikap mendua (antara menikmati perubahan dan menolak perubahan) merupakan ekses rasionalitas pragmatis.