Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Kembang-kembang Genjer

Judul: Kembang-kembang Genjer
Penulis: Fransisca Ria Susanti
Penerbit: Jejak, 2007
Tebal: 203 halaman
Kondisi: Buku baru (segelan)
Terjual Semarang



Di dalam buku Kembang-Kembang Genjer (2006), Fransisca Ria Susanti mencoba menguak memori kolektif para aktivis Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia), yang menjadi korban setelah peristiwa 65. Dari 13 orang perempuan yang menjadi sumber tulisan, tidak semuanya merupakan aktivis Gerwani ataupun simpatisan PKI, di antaranya ada beberapa perempuan yang harus mengalami serangkaian penderitaan lantaran suka dan sering menyanyikan lagu genjer-genjer. Hampir semua perempuan tersebut diinterogasi, kemudian mengaitkan antara lagu genjer-genjer yang dinyanyikan dengan peristiwa 65. Lagu genjer-genjer yang dipopulerkan oleh Bing Slamet sempat booming di era 60-an. Lagu tersebut mengisahkan kehidupan masyarakat Banyuwangi dalam menyiasati kemiskinan dengan genjer-genjer sebagai makanan, untuk bertahan hidup pada masa pendudukan Jepang.

“… Hal pertama yang mengejutkan saat orang membaca kisah dalam buku ini adalah tidak saja soal pembantaian yang melampaui akal sehat manusia, khususnya penghinaan seksual, perkosaan dan penyiksaan seksual, tapi juga rasa bersalah…” [Prof. Dr. Saskia E. Wieringa - University of Amsterdam Director International Information Centre and Archives of the Women’s Movement, Amsterdam]

“… dari kumpulan tulisan ini, paling sedikit pembaca dapat mengetahui betapa luar biasanya kekejaman yang dilakukan terhadap kelompok perempuan tersebut. Dan stigma itu ditancapkan sepanjang era Orde Baru…” [Dr Asvi Warman Adam, Ahli Peneliti Utama LIPI]

“… Saya kira buku ini sangat patut dimiliki bukan hanya bagi orang-orang yang punya minat terhadap peristiwa korban 65, tapi bagi semua orang yang ingin mengetahui apa itu kekejaman, apa itu penderitaan, apa itu manusia tanpa peri kemanusiaan dan yang terpenting lagi apa itu politik keji dan kotor. Semua itu ada dalam buku Fransisca ini. Saya hanya ingin mengucapkan selamat membaca buku yang bagus ini…” [Dr. Asahan Aidit - Penulis dan Penyair Sastra Eksil, anggota milis sastra pembebasan]