Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Gus Dur, Siapa sih Sampeyan?

Judul: Gus Dur, Siapa sih Sampeyan? Tafsir Teoritik atas Tindakan & Pernyataan Gus Dur
Penulis: Al-Zastrouw Ng
Penerbit: Erlangga, 1999
Tebal: 302 halaman
Kondisi: Bekas (cukup)

Terjual Indramayu


Dugaan-dugaan masyarakat terhadap Gus Dur sebagai seseorang yang kontroversial inilah yang membuat penulis yakni Al-Zastrouw Ng.mengupas lebih dalam lewat penanya dengan harapan masyarakat faham dan tidak terjerembab dengan pernyataan Gus Dur yang kalau dilihat secara kasat mata mencerminkan tokoh yang plin-plan. Lewat tulisannya ini Zastrouw mencoba memberikan pemahaman atas pernyataan gusdur dengan menyelami secara dalam paradigma, kerangka pikir, dan gagasan-gagasan yang ada di balik tindakan dan pernyataan Gus Dur.Terlepas benar atau tidak, buku ini ditulis oleh orang yang sangat dekat dengan gus Dur yang mana selalu mengikuti proses kesejarahan yang dilakukan Gus Dur sehingga keotentikannya sangat tinggi, pasalnya penulis bisa langsung merasakan dan melihat pergumulan yang Gus Dur lakukan bahkan bisa bertanya langsung pada Gus Dur.

Buku ini sangat menarikkarena disertai dengan profil Gus Dur semasa kecil, dewasa sampai tua, mulai dari Gus Dur mengenal musik klasik sampai menggemari menonton film di bioskop, mulai dari SD sampai mengembara dinegeri orang seperti Al-Azhar Mesir, Irak, Eropa, Belanda Dll. Kisah ini yang menurut saya perlu ditauladani yakni semangatnya menempuh ilmu pengetahuan sampai rela berkorban jauh dari tanah kelahiran serta tidak segan-segan Gusdur pada waktu muda bersinggungan dengan organisasi kemahasiswaan yang mengasah otak beliau menyikapi kondisi, situasi politik, sosial, budaya dll. Hingga pada akhirnya gusdur kembali ke Indonesia terjun di dunia pendidikan, kemudian bergelut di NU. Disamping kesibukannya di Nu pada awal kedatangan Gus Dur juga mulai memperluas jaringannya di dunia LSM. Sejak saat itu pikiran-pikiran dan tindakan Gus Dur menjadi sesuatu yang fenomenal di Indonesia. Keberaniannya menentang arus masyarakat yang tidak sesuai dengan gagasannya, komitmennya pada islam, dan nilai-nilai kebangsaan menjadikan Gus Dur sebagai tokoh yang populer, disegani sekaligus dimusuhi dan dicaci .

Cacian dan makian masyarakat juga ditujukan pada awal-awal tumbangnya Presiden Soeharto ( reformasi tahun 1998 ). Pasalnya Gus Dur yang pada waktu itu diplot sebagai tokoh reformasi bersama Mega Wati dan Amien Rais malah bersikap kooperatif dan menerima undangan dari presiden soeharto dan beberapa tokoh kabinet pada waktu itu. Sikap Gus Dur inilah yang disalah tafsirkan oleh masyarakat awam, pasalnya Gus Dur seolah-olah tidak memihak reformasi dan malah melindungi keluarga cendana beserta kroni-kroninya. Dalam buku inilah kita akan tahu apa alasan Gus Dur bertindak seperti itu.

Klimaks dari buku ini terletak di bab ketiga dimana pernyataan yang mengejutkan dikeluarkan oleh Gus Dur, pernyataan tersebut dilansir oleh beberapa media masa pada pertengahan Oktober tahun 1998.Gus Dur mengatakan bahwa pihaknya sudah mengetahui dalang beserta motif aksi pembunuhan yang diLakukan di Banyuwangi dan sejumlah daerah lainnya. "Dalangnya kami sudah tahu. Motifnya, dengan memancing kemarahan warga NU mereka ingin menciptakan stabilitas nasional yang pada akhirnya pemilu tidak dapat dilaksanakan sesuai rencana, " Selanjutnya Gus Dur memberikan inisial ES sebagai dalang kerusuhan Banyuwangi. Selain itu Gus Dur juga memberikan ciri-ciri lebih lanjut bahwa dalang kerusuhan itu ada dalam Kabinet Reformasi.

Pernyataan Gus Dur tersebut bukan berarti tidak berdasar tetapi justru sesuai data otentik dari Tim Pencari Fakta ( TPF NU ). Data-data TPF NU secara jelas menunjukkan indikasi keterlibatan beberapa aparat pemerintahan dalam beberapa kasus, seperti kasus di Banyuwangi. Tahapan-taapan pembantaian diuraikan secara jelas oleh TPF NU.

Buku ini semakin sempurna karena dilengkapi dengan gagasan Gus Dur tentang demokrasi, agama, masyarakat dan pluralisme. Meski sempurna namun terlalu padatnya gagasan-gagasan yang tersampaikan oleh penulis membuat jenuh bagi pembaca untuk membacanya, terlebih lagi ada beberapa kata-kata asing yang tidak dijelaskan secara langsung membuat kita harus menyiapkan kamus untuk memahaminya. Buku ini ditulis oleh orang yang dekat dengan Gus Dur sehingga keberpihakannya sangat kentara untuk membenarkan segala tindakan , ucapan Gus Dur. Meskipun penulis sendiri telah menulis pernyataan bahwa, penulisan buku ini bukan upaya melakukan pledoi pada siapapun, tidak juga sebagai upaya pembenaran atas berbagai tindakan dan pernyataan Gus Dur. Lebih dari itu, hal ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan pada masyarakat atas beberapa makna yang ada di balik tindakan dan pernyataan Gus Dur.

Meskipun masih ditemui beberapa kelemahan, namun buku ini sangat sukses untuk menjelaskan konsistensi Gus Dur pada prinsip, gagasan, bangsa dibalik Inkonsistennya. penulis berusaha membenarkan analogi Muhammad Sobary yang menyatakan bahwa Gus Dur sebagai penumpang kapal yang dinamis yang selalu menyelamatkan kapal dari bahaya tenggelam. Bila kapal oleng ke kanan maka dengan gesit Gus Dur akan lari ke kiri dan sebaliknya jika kapal oleng kekiri maka dengan gesit Gus Dur akan lari kekanan untuk menjaga keseimbangan sehingga kapal tidak tenggelam.