Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buku Seks, Gender dan Reproduksi Kekuasaan

Judul: Seks, Gender dan Reproduksi Kekuasaan
Penulis: Irwan Abdullah
Penerbit: Tarawang Press, 2001
Tebal: 222 halaman
Kondisi: Bekas (cukup)
Stok Kosong
 

Istilah partisipasi perempuan sering muncul di berbagai forum, baik seminar, diskusi, maupun pelatihan-pelatihan yang melibatkan kaum Hawa itu. Dalam banyak kasus, istilah ini dipautkan dengan belum optimalnya peran perempuan selama ini. Menurut buku ini, persoalan itu muncul sebagai ketertutupan nilai untuk mengakui partisipasi perempuan dalam kehidupan luas (halaman 193).

Istilah itu, menurut Dr. Irwan Abdullah, adalah usaha "menambah beban" di pundak perempuan. Soalnya, pekerjaan perempuan sudah begitu banyak, dari mengurus anak, melayani suami, sampai ikut membantu ekonomi keluarga -baik di sektor domestik maupun publik. Buku ini terdiri dari empat bagian dan 11 bab. Bagian pertama dan kedua berkutat di seputar wacana tentang perempuan.

Bagian ketiga menyoroti perempuan dalam keterlibatannya di bidang ekonomi. Sedangkan bagian keempat, yang merupakan epilog, adalah rajutan bagian pertama, kedua, dan ketiga, sekaligus kesimpulan penulisnya. Masing-masing bagian dan bab digarap secara serius, karena bab-bab yang ada di dalam buku ini merupakan hasil penelitian lapangan serta riset perpustakaan.

Irwan Abdullah, kelahiran Aceh Utara, 37 tahun lalu, adalah dosen antropologi Fakultas Sastra dan Koordinator Penelitian, Pusat Penelitian Kependudukan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sejak mahasiswa pada 1980-an, ia sudah menaruh perhatian besar pada kajian dan penelitian tentang perempuan dan gender.

Dalam pandangan Irwan, beban si ibu selama ini sudah begitu berat. Tapi, berbagai kajian masih membahas bagaimana memberdayakan perempuan yang dipandang sebagian kaum lelaki masih belum optimal. Yang kurang diperhatian justru ketika para ibu sudah mulai go public dan go international.

Berbagai dampak terhadap anak sebagai generasi penerus masih belum mendapat perhatian yang cukup. Padahal, persoalan yang dihadapi remaja sekarang cukup serius: dari minuman keras, obat terlarang, perkelahian antarremaja, sampai seks bebas. Ketika penghasilan suami tak mencukupi, si ibu membantu mencari nafkah. Siapa yang bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anak?

Buku ini menarik dibaca oleh siapa saja yang punya perhatian pada perempuan dan nasib keluarga di masa depan. Tapi sayang, editingnya kurang optimal. Meski alur penulisannya lancar, gaya penulisan ilmiah yang cenderung kaku itu masih terasa.

Herry Mohammad