Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Dari Akidah ke Revolusi: Sikap Kita Terhadap Tradisi Lama

Judul: Dari Akidah ke Revolusi: Sikap Kita Terhadap Tradisi Lama
Penulis: Hassan Hanafi
Penerbit: Paramadina, 2003
Tebal: 420 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 135.000 (belum ongkir)
SMS/WA: 085225918312
PIN BBM: 5244DA2C



Hasan Hanafi memiliki concern yang begitu besar terhadap persolan-persoalan riil umat Islam, seperti ketidak adilan, penindasan, penjajahan. Pemikiran tersebut merupakan sejalan dengan sahabatnya Ali Syariati salah satu ideolog Iran yang sama kuliah di Sorbone. Hasan Hanafi dalam strategi kebudayaan yang bersifat koprehensip yang dikenal dengan proyek tradisi dan modernisasi. Dalam proyek tersebut ia mengagendakan tiga agenda utama sikap kita terhdap tradisi, sikap kita terhadap tradisi barat, dan sikap kita terhadap realitas. Ketiga agenda tersebut merupakan dialektika ego dengan dirinya, nyakni warisan masa lalu, dan dialektika dengan orang lain, dalam sebuah medium waktu tertentu nyaitu dialektika dengan kekinian.ketiga agenda tersebut oleh Hasan Hanafi sebagai tindakan yang bukan sekedar intellektual exercises, tetapi memang ditunjukan sebagai perubahan nyata dalam dunia Islam.

Dalam agenda yang pertama Hasan Hanafi telah menerbitkan sebuah karya monumental dengan judul Min al Aqidah  ila ats-tsawrah. Buku tersebut telah diterjemahkan oleh paramadina dengan judul Dari Akidah Menuju Revolusi, setelah karyanya yang kedua Oksidentalisme; Sikap kita terhadap Tradisi Barat. Dalam karya tersebut Hasan Hanafi telah menggambarkan tentang pentingnya kesadaran wahyu tentang manusia dan sejarah yang sebanarnya sangat kuat dengan teologi Islam klasik, namun seringkali tersembuyi atau sengaja disembunyikan dibalik citraan tentang Tuhan. Teologi Islam lebih mengatakan keserba sempurnaan Tuhan ketimbang makna manusia dari tema-tema dalam sejarah. Hasan Hanafi mentranformasikan dogma-dogma teologis menjadi ideologi revolusioner dalam Islam.

Sedangkan dalam agenda kedua menjadikan Oksidentalisme menjadi suatu disiplin keilmuan yang sama sekali baru dalam pemikiran Islam. Ia menyebutkan kajian tersebut sebagai kritik terhadap penggambaran dan pembentukan struktur kesadaran barat. Semacam dekontruksi barat dengan menggunakan kacamata Islam. Tujuan agenda adalah mengakhiri invansi kebudayaan barat terhadap umat Islam dengan mengembalikan mereka kebatas-batas kulturalnya. Sebagaimana dalam kultur umat Islam yang memiliki ketergantungan terhadap bangsa barat, yang menyebabkan pengabaian terhadap tradisinya yang sangat kaya.

Gambaran agenda pertama dan kedua merupakan dengan jelas menunjukan orisinalitas pemikirannya sebagai sebuah strategi kultural bagi kehidupan umat Islam. Hasan Hanafi selain melakukan dekontruksi, ia juga melakukan rekontruksi sekaligus menyajikan kritik terhadap realitas Islam melalui teologi pembebasan yang berwatak tranfoiramatif. Sebagai pertanyaan bagaimanakah sikap hasan Hasan Hanafi terhadap realitas yang berisi metodologi penafsiran dengan bebrbasis kerkaitan teks dengan realitas.