Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Berbisnis dengan Allah (Quraish Shihab)

Judul: Berbisnis dengan Allah
Penulis: M. Quraish Shihab
Penerbit: Lentera Hati, 2008
Tebal: 188 halaman
Sudah Terjual


Setelah di masa lalu menggebrak dengan buku Membumikan Al-Qur'an, di samping karya agung Tafsir Al-Misbah, kini Kiai Quraish tampil bicara tentang dunia bisnis. Asal-muasal buku ini memang bahan ceramah sang ustad di depan para pengusaha muslim yang digelar pada Ramadan 2007. Ketika itu, Pak Quraish memberi siraman rohani kepada sejumlah pengusaha muslim. Intinya, ia ingin mendorong agar para pengusaha muslim tidak hanya menjalin bisnis dengan sesama manusia, melainkan juga tidak melepas urusannya dengan Allah SWT.

Judul buku ini persis seperti judul ceramahnya ketika itu, Berbisnis dengan Allah, yang sempat mencuatkan tanda tanya pada beberapa orang yang hadir. Tapi isinya merupakan perluasan sekaligus penyempurnaan gagasan dari tema yang diangkat ketika itu. Sejumlah tips untuk menjadi pengusaha yang sukses, baik di dunia maupun di akhirat kelak, dibeberkan.

Berlandaskan ayat-ayat Al-Quran dan rumusan hadis, Pak Quraish membeberkan cara berbisnis menurut kaidah Islam. Setidaknya, di sini diuraikan tiga prinsip dan ketentuan berbisnis secara Islami. Pertama, prinsip dan ketentuan yang berkaitan dengan kepercayaan si pebisnis. Kedua, prinsip dan ketentuan yang berkaitan dengan moral dan perilaku pebisnis. Ketiga, prinsip dan ketentuan yang berkaitan dengan pengembangan harta atau perolehan keuntungan.

Motif yang menggerakkan seorang muslim dalam berbisnis tentu adalah kepercayaannya kepada Allah SWT. Dalam ajaran Islam, Allah menjamin rezeki bagi makhluknya. Kepercayaan pada jaminan inilah yang mendorong para pebisnis untuk terus berusaha walaupun berkali-kali menemui kegagalan. Harta itu pun diyakini sebagai titipan Allah yang mesti diperlakukan sebagai sarana untuk mencapai tujuan kemaslahatan bersama.

Dalam berbisnis, Islam juga menggariskan norma-norma moral yang mendasarinya. Prinsip kejujuran dan keadilan menjadi pedoman moral dalam berbisnis secara Islami, sehingga para pelakunya tidak merugikan siapa pun. Prinsip kejujuran dan keadilan ini pun boleh dibilang menjadi kredo keberhasilan berbisnis pada umumnya.

Adapun yang membedakan prinsip bisnis yang Islami dari cara bisnis menurut paham lainnya adalah dalam konteks pengembangan harta dan meraih keuntungan. Setidaknya ada enam butir batasan yang diajarkan Islam dalam kaitan ini. Dalam mengembangkan harta, aspek kehalalan harus dipertimbangkan. Lalu ada kaidah saling menerima dengan baik antara penjual dan pembeli. Dengan kata lain, hubungan jual-beli harus didasari keikhlasan kedua pihak. Yang lainnya adalah kaidah keseimbangan, kejelasan jual-beli untuk mencegah pertikaian, dan persaingan yang sehat.

Buku ini tidak hanya membahas norma-norma dan pedoman berbisnis dengan sesama manusia. Pak Quraish juga menguraikan norma-norma dan pedoman bagi manusia untuk berbisnis dengan Allah SWT. Walaupun kedengaran janggal, berbisnis dengan Allah ternyata tidak dilarang: orang mengharapkan imbalan dari Allah untuk segala ibadah yang dilakukannya. Sejumlah ayat Al-Quran menguatkan pandangan itu. Bila dikoleksi, istilah perniagaan (tijarah) disinggung sembilan kali, kata membeli dalam beragam konteksnya disebut hingga 22 kali, dan kata jual-beli disebut sampai tujuh kali dalam Al-Quran.

Walau demikian, inti buku ini bagi para pebisnis baru jelas pada bagian kesembilan. Di sini terdapat sejumlah pedoman untuk menentukan prioritas amalan dalam berbisnis. Salah satunya adalah mengutamakan mutu dan menomorduakan keindahan kemasan. Demikian pula keutamaan kualitas dibandingkan dengan kuantitas.

Kendati uraiannya bersifat normatif, buku ini mudah dipahami. Ketika membacanya, kita seperti tengah mendengar ceramah Pak Quraish yang mendayu dan penuh dengan perumpamaan. Gaya penulisannya sangat mirip dengan cara bicaranya.

Oleh: Erwin Y. Salim