Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Kiri Islam Antara Modernisme dan Posmodernisme

Judul: Kiri Islam: Antara Modernisme dan Posmodernisme (Telaah Kritis Pemikiran Hassan Hanafi)
Penulis: Kazuo Shimogaki
Penerbit: LkiS, 2008
Tebal: 210 halaman
Kodisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 40.000 (blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312


Hingga saat ini, umat Islam masih saja terpenjara dalam kurungan kekuasaan budaya Barat. Segala sudut budaya masyarakat muslim seperti didikte oleh kebijakan Barat. Bahkan, secara keilmuan, masyarakat muslim masih memiliki kecenderungan menadahkan tangan untuk mengambil alih paradigma–paradigma ilmu pengetahuan modern dari Barat. Ketergantungan teknologi secara tidak langusung telah menjadi cambuk yang menghancurkan Islam.

Fenomena yang terjadi di kalangan umat muslim semacam itu kemudian menjadi fokus kajian seorang tokoh modernis-liberal, Hasan Hanafi, yang mencoba melahirkan pemikiran-pemikiran universalistik. Pemikiran ini menggunakan dua pendekataan, yaitu: pertama, pengintegrasian wawasan keislaman dari kehidupan kaum muslimin ke dalam upaya penegakan martabat manusia dengan cara penerapan otonomi individual lebih penuh kepada masyarakat. Kebebasan diberikan secara penuh kepada masyarakat serta penolakan terhadap kekerasan. Kedua, Pengembuangan epistimologi pengembangan baru. Ilmu pengetahuan yang berasal dari barat, harus difilter terlebih dahulu sebelum masuk ke dunia timur. Dengan pendekatan kedua ini, kemudian muncul kemampuan menentukan kebijakan yang dibutuhkan oleh kaum muslimin dalam jangka waktu yanag panjang.

Hasan hanafi menggunakan pemikiran tentang politik dan ideologi yang di dominasi oleh paham Pan Arabic yaitu paham nasionalistik-sosialistik-populistik. Menurutnya, islam sebaiknya berfungsi orientatif bagi ideologi populistik yang ada, yang waktu itu hampir sepenuhnya diwakili oleh berbagai bentuk sosialisme dan berorientasi pada ideologi populistik, sehingga ia mencetuskan kiri Islam. Kiri islam berpacu pada kebebasan yang mutlak pada masing-masing individu. Hal ini ditujukan untuk membawa umat islam pada kemaslahatan. Kiri Islam sebagai alternatif pembebasan bagi rakyat jelata di hadapan kekuasaan kaum feudal.

Dalam kajian buku ini, Shimogaki mengungkapkan bahwa kiri islam mempunyai tiga wajah, yaitu: (1) Peranannya sebagai seorang pemikir revolusioner, (2) Sebagai reformis tradisi intelektual islam klasik, dan (3) Penerus gerakan Al Afghani dengan adanya perjuangan melawan imperialisme kultural barat dan penyatuan dunia islam.

Karya yang ditulis oleh Hasan Hanafi tentang kiri islam hanya mengambil khasanah keislaman yang berbasis rasionalisme. Menurut Shimogaki, pemerhati Timur Tengah dari Institut Of Middle East Studies International University Jepang dalam buku seri tesis ini, ia mengungkapkan inti pandangan dunia islam dalam Tradisi Islam Tauhid serta akan menunjukan kesamaan pandangan dunia itu dengan posmodernisme. Pemikiran Hasan Hanafi, menurutnya kurang modernis dan tidak seluruhnya benar. Hal ini disebabkan karena ia menggunakan pisau analisis fenomenologi yang muncul di barat untuk melawan modernisme. Akan tetapi, menurut Shimogaki, ia belum merambah ke wilayah posmodernis sehingga tidak kompatibel dengan postdernisme. Problem inilah yang akan dibahas dalam kajian di dalam buku ini, sebagai bahan untuk memahami posisi Hasan Hanafi dalam kontelasi pemikir islam kontemporer. Sesungguhnya Apa yang menyebabkan kajian tentang Kiri Islam? Dalam buku ini Shimogaki, menjelaskan tentang “Kiri”, “Kanan” dan barat, kajian pengetahuan yang berguna untuk memahami kiri islam.

Dalam buku ini, Shimogaki mengkritik orientasi ke-kiri-an yang dikembangkan oleh Hasan Hanafi. Kajian dalam buku ini adalah kajian yang menarik dari salah satu titik penting dari pemikiran–pemikiran Hasan Hanafi. Dengan memahami “Periode Kiri Islam” dari pemikiran Hasan Hanafi, maka kita akan memahami sepenuhnya apa yang ia yakini. Padahal, ia mendorong kita untuk meneguk sepuasnya air dari universalisme. Akan tetapi, penulis menemukan kekurangan yang terdapat pada penyajian bahasa yang agaknya sulit untuk dipahami. Sehingga, bagi pembaca haruslah lebih aktif untuk mencari makna kata yang sekiranya belum dipahami. Semoga pembaca dapat lebih gairah untuk dapat memahami isi yang terkandung di dalam buku ini dan siap menikmati alur pemikiran yang disajikan.